Foto: Ilustrasi
Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akhir tahun 2021 ini akan memberangkatkan dua penyelam untuk mengikuti pendidikan selam, guna mendapatkan sertifikat atau lisensi selam.
“Lisensi ini sebagai ijin, sekaligus bukti kemampuan serta identitas seorang penyelam. Tahun ini kita mengawali, dengan memberangkatkan dua orang terlebih dahulu,” terang Munir, Kabid Destinasi pada Dikparpora KSB, Selasa (30/11).
Memiliki lisensi untuk menyelam, kata Munir, merupakan ketentuan wajib bagi para penyelam. Begitu juga dengan tour guide. Di Sumbawa barat saat ini, belum ada tour guide satupun yang memiliki lisensi.
Salah satu ciri dari profesionalisme seseorang tour guide adalah, memiliki sertifikasi atau lisensi khusus. Untuk tour guide semoga bisa distujui sekitar 10 orang, akan diberikan pendidikan dan pelatihan dengan lisensi di tahun 2022.
Kalau namanya mereka jadi guide sebenarnya sudah, tinggal sertifikat lisensinya saja. Kita selama ini teman guide hanya menerima request dari teman teman di Lombok, karena mereka memilki lisensi.
“Jadi kita hanya dapat tip dari teman guide di Lombok, karena kita tidak punya lisensi. Kedepan jika sudah punya lisensi, kita ingin merombak tip itu menjadi tarip. Dengan begitu, teman teman bisa hidup dari pariwisata,” jelasnya.
Munir menyadari, kendala dalam pengembangan destinasi wisata selain persoalan anggaran adalah soal sumberdaya manusia. Oleh karenanya, ia berharap dengan dimulainya pelaku wisata berlisensi bisa turut mendorong gairah kepariwisataan di Sumbawa Barat.
“Dari dulu ketika bicara lisensi, kita selalu kalah saing degan teman teman di Lombok. Nah, sekarang pelaku wisata kita ikutkan pelatihan untuk mendapatkan lisensi secara bertahap. Hal tersebut juga sebagai bentuk kesiapan kita, dalam menyongsong pariwisata maju kedepannya,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)
