Foto: Batu Bara tercecer di jalan lintas Jereweh – Benete.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Aktifitas angkutan batu bara untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kertasari dikeluhkan oleh warga Jereweh. Pasalnya, batuan organic sumber bahan bakar itu, tercecer di jalanan yang membahayakan pengguna jalan.
“Diharapkan kepada pengurus jasa pengangkutan batu bara dari Pelabuhan Benete ke PLTU, agar mengingatkan supir truk untuk memperhatikan penutup muatannya, sehingga tidak tercecer di jalanan,” ujar pria, yang enggan menyebutkan namanya itu.
Pantuan arkifm.com, tampak batu bara tercecer di sepanjang jalur yang dilewati oleh truk angkutan. Diduga aktifitas angkutan tidak sesuai standar atau Over Dimensi Over Load (ODOL), sehingga muatan muda terjatuh ke jalanan.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan KSB, Abdurrahman mengatakan, pihaknya baru mengetahui adanya aktifitas mobilisasi batu bara dari Benete ke PLTU Kertasari. Hal tersebut lantaran, tidak adanya laporan dokumen manifest yang ditembuskan ke Dinas Perhubungan.
“Seharusnya mereka itu menyampaikan manifest angkutannya, yang ditembuskan ke Dishub. Seperti pengangkutan Batu Bara yang dulu dari Sumbawa, sehingga Dishub turun melakukan pengawasan,” ujar Abdurrahman, di ruang kerjanya, Selasa (15/2).
Dalam dokumen manifest, jelas Dia, termuat data data kendaraan angkut. Mulai dari jenis kendaaraan, jumlah kendaraan, termasuk berapa lama proses mobilisasi angkutan dari pelabuhan ke tujuan. Dari dasar dokumen itu pula, dilakukan pengawasan terkait pengamanan material angkutannya.
“Insyaallah kami akan turun evaluasi, sekaligus mengecek sejauh mana pelanggaran yang mereka lakukan terkait ODOL. Apalagi ada tercecer materialnya yang membahayakan pengguna jalan,” tukasnya.
Sementara itu, Wayan selaku Management PLTU Kertasari yang dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui adanya keluhan warga terkait batu bara yang tercecer di jalanan. Atas informasi itu, Ia mengakut akan menegur perusahaan mitra angkutan.
“Untuk proses angkutanya dengan PT. Adhi Guna Putra. Kami akan tegur mitra angkutan itu,” tandas Wayan. (Enk. Radio Arki)