Foto: kendaraan truck mixer menuju Bendungan Tiu slSuntuk tanpa pengawalan Jumat (18/2).
Sumbawa Barat. Radio Arki – Tokoh masyarakat Brang Ene, Mustakim menyesalkan aktifitas mobilisasi truck mixer yang menuju lokasi project pembangunan Bendungan Tiu Suntuk tanpa pengawalan.
“Pihak perusahaan yang memfasilitasi truck mixer yang masuk perkampungan tanpa pengawalan, sangat rentan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Apalagi ukuran truck sangat besar, dimana hampir menutup semua ruas jalan,” sesal pria yang juga ketua Forum BPD KSB itu.
Iring iringan kendaraan khusus seperti truck mixer melewati jalan sempit, kata mustakim, harusnya mendapatkan perlakuan khusus. Hal tersebut untuk memininalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Mobilisasi kendaraan dimalam hari cukup beresiko. Dimana tingginya aktifitas pejalan kaki dari dan ke tempat ibadah. Belum lagi anak anak yang terkadang beramai ramai menuju tempat mengaji,” tuturnya.
Dengan adanya pengawalan pihak berwenang, kata Mustakim, paling tidak pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya bisa lebih berhati hati.
Selain itu, Mustakim juga meminta agar akses lalu lintas kendaraan berat atau kendaraan khusus yang dari dan menuju Project Bendungan Tiu Suntuk agar dievaluasi.
“Jika dimungkinkan, kita berharap akses lalu lintasnya tidak melewati perkampungan. Misalnya menggunakan jalan Balisung sebagai akses lalu lintasnya. Hal demikian untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tukas Mustakim.
Sementara itu, management perusahaan yang berusaha dikonfirmasi media belum memberikan jawaban apapun terkait adanya keluhan tersebut. (Enk. Radio Arki)