Foto: CEO Bije Jari bersama Sekdis Parpora, Camat Maluk dan Camat Jereweh saat pose bersama alumni angkatan pertama hospitality training.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Bije Jari Fondation sukses memfasiliasi pemuda di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), hingga masuk dunia kerja. Sebagai Yayasan yang bergerak dalam bidang kepelatihan dan penempatan tenaga kerja bidang industry pariwisata, Bije Jari telah memberikan pelatihan barista, housekeeping dan waiter kepada 30 pemuda di angkatan pertama. Hasil dari pelatihan yang digelar selama dua bulan dan On Job Training (OJT) selamma 3 bulan, telah berhasil terserap 85 persen dalam dunia kerja.
“Alhamdulillah dibantu oleh PT. AMMAN dan dukungan dari berbagai pihak, kita berhasil mefasilitasi anak anak muda Sumbawa Barat pada angkatan pertama hingga masuk dunia kerja. Mereka diberi kepercayaan menjadi karyawan di beberapa hotel dan restaurant yang ada di Sumbawa Barat,” ujar CEO dan Founder Bije Jari Fondation, Dedi Soehardie RS, dalam laporannya pada kegiatan graduation ceremony of first batch hospitality training program of the year 2022, di Kampung Ombak Maluk, Jumat (25/2).
Saat ini, kata Dedi, sedang berlangsung hospitality training angkatan kedua untuk pelatihan culinary, housekeeping dan waiter. Sebanyak 40 pemuda Sumbawa Barat yang dilatih, akan mengikuti magang pada minggu depan. Dengan melatih putra putri daerah, maka keberadaan industry kepariwisataan seperti hotel dan restoran di Sumbawa Barat, secara otomatis akan lebih banyak diisi oleh anak anak muda Sumbawa Barat. Artinya Bije Jari berkomitmen dan terus mendorong agar local hotel with local people, atau hotel lokal dengan orang lokal.
Meski sukses membuka peluang kerja baru dengan system pelatihan dan penempatan kerja, Dedi menyadari masih belum maksimal memenuhi kebutuhan kerja. Dalam analisis kebutuhan kerja yang dilakukan di bulan Desember 2021 lalu saja, kebutuhan kerja di hotel dan restoran sekitar 70an orang. Sementara pelatihan angkatan kedua, hanya 40 orang. Dedi memprediksi, kebutuhan kerja kedepan diproyeksikan akan terus meningkat, ditengah berkembangnya dunia kepariwisataan dan sector pariwisata yang kembali bangkit pasca pandemic.
“Untuk pelatihan angkatan kedua memang kita siapkan untuk 40 orang, karena kesiapan tempat dan keterbatasan untuk melatih. Selain itu juga, untuk memaksimalkan pelatihan agar lebih berkualitas. Jadi yang Bije Jari dan AMMAN tekankan itu, lebih kepada kualitas yang dihasilkan pada pelatihan hospitality ini,” terang pria berkacamata ini.
Dengan kondisi kebutuhan dan angkatan kerja yang belum seimbang, akan menjadi peluang yang baik bagi putra putri daerah. Bije Jari tentu sangat berharap, camp pelatihan angkatan ketiga dan seterusnya bisa dibuka untuk menjawab tantangan kerja di masa mendatang. Bije Jari sebagai salah satu Yayasan yang mensupport karyawan hotel dan restoran yang berkualitas, juga akan melebarkan sayap dengan membangun kerjasama dengan hotel bintang 3, 4 dan 5. Baik yang ada di Pulau Lombok, maupun yang ada di Pulau Sumbawa.
“Saya ingat bagaimana ketika pertama bertemu senior saya pak TJ, GM Baha Baha Villa. Beliau mengatakan bahwa tidak lebih dari 30 persen karyawan hotel yang asli putra daerah. Sebagai putra daerah, saya terpukul sekaligus termotivasi menjawab tantangan itu. Akhirnya kita gelarlah hospitality training. Alumni pelatihan ini juga, kedepan tidak hanya mengisi kesempatan kerja di dalam daerah saja seperti saat ini. Melainkan juga ke luar daerah, karena Bije Jari akan membangun Kerjasama dengan hotel dan restoran yang berada di luar daerah,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Social Impact Department of PT. AMMAN, Ahdiyat Amril memberikan apresiasi kepada Bije Jari, yang sukses melatih putra putri daerah hingga penempatan kerja. PT. AMMAN kata Amril sangat menyadari, bahwa salah satu aspek yang perlu didorong dalam meningkatkan kepariwisataan adalah dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan menggandeng Bije Jari, maka akan menjawab tantangan tersebut.
“Kita berkomitmen untuk melanjutkan program Bije Jari ini. Tentunya nanti kita akan lihat penyerapan angkatan pertama dan angkatan kedua. Jika penyerapannya bagus, tentu kita akan melanjutkan ke angkatan selanjutnya,” ujar Amril.
Senada dengan PT. AMMAN, GM Baha Baha Willa, Pak TJ juga turut mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Bije Jari. Ia mengaku, terobosan Bije Jari telah berhasil menjawab tantangan kebutuhan kerja di dunia kepariwisataan, khususnya di hotel dan restoran. Apresiasi juga disampaikan kepada PT. AMMAN dan Pemerintah Daerah yang mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Bije Jari, dalam memberedayakan putra putri daerah.
“Dengan adanya Bije Jari, kita bisa memberikan pemahaman kepada Pemuda di Sumbawa Barat, bahwa kita punya potensi pariwisata yang tidak kalah menjanjikan jika dibandingkan sector lainnya. Apalagi kedepan akan banyak investor yang akan membangun hotel dan villa di Sumbawa Barat, tentu seirama dengan kebutuhan karja yang juga akan terus meningkat,” tukas Pak TJ, sembari berharap camp pelatihan angkatan selanjutnya bisa direalisasikan.
Dr. Zainuddin, SH.,MM selaku Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sumbawa Barat juga memberikan tanggapannya, terkait output hospitality training yang difasilitasi oleh Bije Jari. Ia menjelaskan, apa yang sudah dilakukan oleh Bije Jari senada dengan era revolusi industry 5.0 yang sedang bergulir saat ini. Dimana kemampuan kongnitif, soft skill dan teknologi menjadi suatu hal yang dibutuhkan dalam mendongkrak sector pariwisata.
“Kalian adalah agent of tourism di Sumbawa Barat. Dengan ilmu yang kalian miliki, wajah pariwisata, hingga terbukanya lapangan kerja pada 30 hingga 50 tahun kedepan, akan berkembang pesat,” tukas pria yang mengambil doctoral pariwisata itu. (Enk. Radio Arki)