1.632 siswa mendapatkan bantuan KIP di Tahapan Kelima
Sumbawa Barat – Kepala bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kebudayaan pemuda dan Olahraga, Rusdi, S.IP kepada www.arkifm.com, mengungkapkan, bahwa pengawasan penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang merupakan kebijakan pemerinth pusat di Sumbawa barat masih di pandang lemah.
“penggunaan uangnya itu murni diserahkan kepada siswa. Bahwa siswa mengambil sendiri di Bank. Tentu sangat lemah, karena tidak ada jaminan anggaran itu akan digunakan untuk keperluan sekolah siswa,” ungkapnya, jumat 23/9 pagi tadi.
Dengan mekanisme itu, menurutnya tak jarang oknum orang tua siswa yang kebetulan menemani siswa untuk pencairan bantuan tersebut, menggunakan untuk keperluan lain. Apalagi tidak ada sanksi yang jelas apabila terdapat orang tua yang menyalahgunakan bantuan tersebut.
“sampai saat ini belum ada sanksi yang jelas. Jadi kita sulit untuk mengawasi penggunaan bantuan tersebut,” bebernya
Lebih lanjut, ia menerangkan, saat tahapan pemberian bantuan tersebut dalam tahapan kelima, dan Sumbawa Barat mendapatkan sedikitnya 1.632 siswa.
“ada yang sudah dapat. Dan ada yang masih dalam proses pencairan. Dan itu dilakukan langsung oleh siswa,” bebernya
Untuk daerah terpencil, lanjutnya, proses pencairan bantuan tersebut bisa dilakukan dengan system kolektif. Ini dimakudkan untuk mempermudah pelayanan kepada daerah terpencil, khususnya pelayanan kepada siswa.
“sudah ada aturannya untuk system pencairan kolektif,” tutupnya. (AA-ArkiRadio)