Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM memaparkan kiat sukses dalam pengelolaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pada kegiatan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) tahun 2022, yang berlangsung di Swisotel Jakarta Pik Avenue Pantai Indah Kapuk, Rabu (25/5).
Diundang secara khusus dalam ajang bergengsi tersebut, menjadi catatan manis Bupati Sumbawa Barat setelah dinilai berhasil memberikan contoh dalam hal pengelolaan sanitasi. Bupati menjadi narasumber bersama tiga kepala daerah lainnya, yakni Walikota Palembang, Walikota Ternate dan Bupati Sleman.
Kegiatan yang merupakan ajang komunikasi dan advokasi terbesar di sektor Sanitasi dan Air Minum tersebut, memang dirancang untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan, untuk mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi aman, serta berkelanjutan.
Talkshow yang di moderatori oleh Aiman Wicaksono tersebut, diikuti oleh sebanyak 300 peserta secara luring dan lebih dari 500 peserta secara daring, yang berasal dari 34 provinsi.
Peserta tidak hanya besaral dari lembaga Pemerintah saja, tapi juga non Pemerintah, Swasta, NGO, dan masyaraat sipil. Terdapat sebanyak 60 lembaga mitra pembangunan non Pemerintah yang menjadi rekan dalam program Sanitasi dan air minum nasional.
Dalam diskusi yang mengambil topik Horisontal Learning, para Bupati dan Walikota diminta untuk menyampaikan sukses story dalam penyelenggaraan sanitasi dan air minum di daerahnya masing-masing.
Dalam pemaparannya, Bupati Sumbawa Barat mengulas tentang bagaimana kesuksesan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, dalam menuntaskan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Disampaikan Bupati, Kabupaten Sumbawa Barat adalah Daerah yang pertama di Indonesia yang telah berhasil menuntaskan Lima Pilar STBM, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
“Menuntaskan sanitasi dan pengelolaan air minum memang berat, tetapi dengan adanya komitmen, kerja partisipatif, kolaboratif, akhirnya sudah tuntas. Hal tersebut yang telah dilakukan dalam rangka pemasangan septy tank. Melalui kerja-kerja partisipatif dan kolaboratif pekerjaan pemasangan septy tank yang merupakan bantuan dari Kementerian PU dapat dituntaskan sesuai dengan target,” kata H. Firin, sapaan akrab Bupati.
Tuntasnya pemasangan septy tank, kata H. Firin, berkat kerja Agen Gotong royong di dalam masyarakat yang melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, dan NGO. Berkat tuntasnya STBM tersebut, saat ini penyakit berbasis masyarakat mulai berkurang.
“Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menjadikan program STBM, bukan hanya semata kewajiban, tetapi juga merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Ketika ini sudah dijadikan sebagai hak dasar masyarakat, maka dia akan setara dengan kebutuhan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan pemerintah akan memprioritaskan anggaran untuk menuntaskan program tersebut ditengah masyarakat”, jelas Bupati. (Enk. Radio Arki)
previous post