Foto: Sekda Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah
Sumbawa Barat. Radio Arki – Proyek smelter akan memasuki tahapan konstruksi utama. Untuk itu, pemetaan kebutuhan tenaga kerja mulai dilakukan. Perusahaan sudah mulai membuka komunikasi dengan Pemerintah Daerah terkait tenaga kerja.
Dalam pertemuan dengan Pemda KSB, PT. Amman Mineral Industri (PT. AMIN) beserta perusahaan subkon untuk proyek smelter menyampaikan, serapan tenaga kerja lokal KSB mencapai 60 persen.
“Serapan tenaga kerja lokal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), untuk kebutuhan konstruksi smelter mencapai 1.200 orang, dengan porsentase 60 persen,” kata Sekda Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah dalam jumpa pers, Selasa (28/6).
Porsentase tenaga kerja lokal 60 persen, kata Amar, belum sempai kata sepakat. Sebab, itu tawaran perusahaan. Sangat dimungkinkan, penyerapan tenaga kerja bisa didongkrak.
“Kami ingin mendongkrak jumlah tenaga kerja lokal KSB, karena Pak Bupati juga sudah meminta agar sumberdaya lokal ini lebih banyak yang terserap. Termasuk juga memberdayakan UMKM dan produk lokal,” kata Amar.
Selain memaksimalkan jumlah tenaga kerja lokal KSB, Pemda juga meminta perusahaan menyiapkan pemetaan terkait job deskripsi tenaga kerja, selain yang kuota lokal.
“Untuk sisa kuota yang 40 persen itu kita akan lihat peta job deskripsinya. Skill apa yang dibutuhkan, karena ada yang diblacklist yang faktanya banyak yang memiliki skill. Oleh karena itu kita minta agar dipulihkan,” terang Amar.
Untuk perekrutan tenaga kerja, Pemerintah Daerah KSB, menerapkan sistem rekrutmen satu pintu melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KSB.
“Rekrutmen akan dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus. Kita berharap masyarakat untuk mengikuti perkembangan informasi yang akan disampaikan oleh pemerintah, serta dan bersiap untuk mengikuti seleksi,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)