“lagi dan lagi macetnya penyaluran air pam sejak senin pagi yang lalu kini menimbulkan reaksi dari masyarakat pengguna yang resah atas kejadian ini. Dan Meminta agar Dirut PDAM mundur dari jabatan”
Taliwang, Radio Arki — Hampir dua hari warga Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak menerima pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga tak sedikit masyarakat pengguna yang terpaksa harus mengambil air ke sumur milik tetangga.
Salah seorang warga di Kelurahan Bugis, Bahtiar (43) kepada Radio Arki Selasa (25/7) yang ditemui dikediamannya menyampaikan kekesalan, mengapa sampai sekarang ini air pam belum juga mengalir. Seharusnya pihak PDAM secepatnya mencari jalan keluar soal putusnya pipa distribusi yang terjadi di Desa Tepas Sepakat, Kecamatan Brang Rea agar warga bisa menikmati air bersih untuk kelangsungan hidup mereka.
“Setidaknya ada penanggulangan sementara yang diberikan kepada pelanggan, tapi ini tidak ada. Padahal, kita tau bahwa air adalah sumber kehidupan utama. Mendingan Direktur PDAM mundur saja kalu sudah tidak sanggup!.” cetusnya, bersama sejumlah warga lainnya yang membenarkan pernyataan Bahtiar.
Ditempat berbeda, hal senada juga di nyatakan Muhammad (36) salah seorang karyawan swasta dari Kelurahan Arab Kenangan (Arken) mengaku kecewa atas pelayanan air pam dari PDAM, bahkan ia ia merasa tidak nyamanan terhadap kondisi tersebut. Pasalnya, dari pagi sebelum berangkat kerja airnya mati total.
”Dari itu, saya, istri dan anak-anak terpaksa harus mengungsi ke rumah mertua di kampung selayar Kelurahan Dalam untuk keperluan sehari. Karena disana menggunakan mesin air,” keluhnya
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) misi utama adalah melayani masyrakat. Karena itu, pihak PDAM haruslah berupaya cepat mengatasi persoalan ini, agar tidak terus terjadi berlarut-larut. “Jangan samapai kelangkaan air ini terjadi selamanya. Kalau sampai itu terjadi, mendingan Dirut PDAM mundur dari jabatannya.” ujarnya
Direktur PDAM setempat, Bambang, ST yang dikonfirmasi melalui seluler Selasa (25/7) menyampaikan permohonan maaf atas persoalan ini. Pihak PDAM berjanji akan mengatasinya dengan segera mungkin. “Pagi tadi kami sudah menurunkan tim transdit ke lokasi kerusakan untuk penyambungan kembali pipa yang rusak tersebut. Dan hingga sekarang ini sudah tersambung, dan diharapkan sepatnya malam ini air dapat tersalurkan” akunya
Kendati demikian, penyuplaian airnya belum begitu maksimal. Adapun airnya yang kecil itu dikarenakan terkurasnya cadangan air akibat kejadian tersebut.
Untuk diketahui kata Bambang, pipa induk yang berada di sungai Tiu Belo wilayah setempat pada Senin pagi (24/7) mengalami kebocoran yang sangat parah, akibat aktifitas pengerukan pembuatan saluran irigasi dengan menggunakan alat berat (Eksavator-Red).“Akibatnya, jalur pipa induk penyuplai air untuk Taliwang dan Brang Rea keduanya putus dan mesti diganti baru,” ujarnya.
Peristiwa itu tidak hanya mengakibatkan kerugian materiil bagi PDAM. Tetapi yang paling berat adalah kerugian imateriil, karena suplai air untuk pelanggan di Brang Rea dan Kota Taliwang terputus total. “Sekali lagi, saya atas nama pimpinan PDAM kepada pelanggan di wilayah Kecamatan Brang Rea dan Kota Taliwang menyampaikan permohonan maaf. Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, untuk itu kami meminta pengertian pelanggan. Kami saat ini sedang berupaya untuk segera melakukan perbaikan dan berupaya semaksimal mungkin agar besok pagi suplai air ke pelanggan bisa segera normal kembali.” pungkasnya (Moerdini.Radio Arki)