Foto: Jajaran Forkopimda KSB saat pose bersama 18 Kepala Desa
Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin., MM menitip pesan kepada 18 Kepala Desa yang baru saja dilantik, agar memperkuat tim kerja tingkat desa.
“Kepada para Kepala Desa yang baru saja dilantik dan dikukuhkan, saya berharap tim kerjanya di tingkat Desa bisa diperkuat, sehingga program desa dapat dipersiapkan dan diimplementasikan dengan baik,” ujarnya, Kamis (5/1).
Bupati menyampaikan, berdasarkan amanat Permendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2023, prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk pemulihan ekonomi nasional, sesuai kewenangan desa dan mitigasi penanganan bencana alam dan non alam.
“Untuk itu, para Kepala Desa harus bisa membangun kerja-kerja kolaboratif dan partisipatif, dalam mewujudkan program kerja yang berkualitas,” pesannya.
Lebih jelasnya, Bupati meminta Kepala Desa agar senantiasa melibatkan seluruh stakeholder terkait, dalam hal menangani setiap persoalan yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat.
“Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) menjadi instrument yang penting untuk dapat digunakan oleh para Kepala Desa. Libatkan para agen gotong royong, jadikan mereka sebagai mitra kerja terutama dalam mengimplementasikan program posyandu gotong royong di desanya masing-masing,” terangnya.
Bupati juga mengingatkan para Kepala Desa, kedepan akan berhadapan dengan tugas-tugas yang cukup berat. Akan banyak tantangan kedepan yang harus dihadapi dengan banyaknya regulasi atau aturan yang mengatur tentang Desa, terutama terkait pengelolaan keuangan.
“Ini perlu menjadi catatan kita bersama, sudah ada beberapa Kepala Desa di Kabupaten Sumbawa Barat yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam penyelewengan Dana Desa. Ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Kepala Desa yang baru dilantik hari ini untuk dapat melaksanakan tugas sesuai Fakta Integritas yang sudah diucapkan, dan mengelola keuangan Desa secara transparan dan akuntabel,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, Bupati meminta Kepala Desa untuk terbuka dan selalu belajar. Termasuk bertanya dan berkonsultasi dengan lembaga terkait, sebelum melaksanakan program kegiatan di desa.
“Jangan sampai program yang kita kerjakan semaunya kita, tanpa memperhatikan aturan hukum yang berlaku. Pemerintah Daerah akan selalu terbuka dalam mendapimpingi bapak – bapak dalam mensukseskan program kerja. Demikian juga Kejari Sumbawa Barat memiliki program kunjungan ke desa-desa untuk memberikan penyuluhan,” tandasnya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan para Kepala Desa yang baru dilantik, agar tidak sembarang memberhentikan perangkat desanya, dikarenakan tidak sejalan dengan dirinya dalam suksesi pemilihan Kepala Desa. Kepala Desa tidak boleh sembarang memecat, semuanya harus sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Saya mengajak kepada seluruh Kepala Desa terpilih, mari kita buka lembaran baru. hilangkan dendam, rangkul semua warganya guna mensuskeskan visi misi bapak-bapak semua dalam membangun desanya hingga 6 tahun kedepan,” tukas Bupati.
Seperti diketahui, Bupati melantik 16 Kepala Desa terpilih hasil pemilihan Kepala Desa serentak tahap pertama tahun 2022. Selain itu turut dilantik juga, Pejabat Kepala Desa Lamunga dan Kepala Desa pergantian antar waktu Desa Benete, sehingga total kepala Desa yang dilantik menjadi 18 orang. (Enk. Radio Arki)