Sumbawa Barat. Radio Arki – Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Sumbawa Barat, mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Batu Hijau project PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) beberapa waktu lalu.
“Kami meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas terkait kecelakaan kerja yang terjadi di Batu Hijau. Apalagi ini informasinya terjadi secara beruntun,” tegas Ketua SBSI KSB, Malikurrahman, SH dalam rilisnya kepada arkifm.con, Rabu (8/2).
Insiden yang informasinya terjadi tanggal 23 Januari 2023 dengan kecelakaan Haul Truck 793 merosot saat ngedamping di area Tambang Batu Hijau, dan tanggal 24 Januari 2023 insiden terbalik Scania Fuel Tank, tentu memberikan gambaran bahwa diduga kuat ada unsur kelalaian didalamnya.
“Hal ini tentu berbading terbalik dengan komitmen tinggi dalam merealisasikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. AMNT, karena budaya K3 ini menjadi tolak ukur bagus tidaknya pengelolaan sebuah perusahaan tambang,” terang advocat muda yang akrab disapa Iken tersebut.
Untuk itu komitmen K3 ini, kata Iken perlu pembuktian secara komfrehensif. Oleh karenanya, ia meminta apapun hasil investigasi setiap kecelakaan kerja di Batu Hijau, harus dibuka di ruang publik sebagai bahan pembelajaran dari kecelakaan kecelakaan sebelumnya.
“Kami minta ini dibuka hasil investigasinya, ada atau tidaknya korban jiwa. Sekaligus kami juga mendesak agar Pemerintah mengevaluasi penerapan K3 untuk semua perusahaan di Batu Hijau, sehingga kemungkinan terjadinya kembali insiden kecelakaan bisa diminimalisir,” tandas Iken.
Sementara itu, Kartika Octaviana sebagai Vice President Corporate Communications PT. AMNT, membenarkan bahwa telah terjadi insiden kecekakaan di Batu Hijau. Ia menyebutkan bahwa kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.
“Tidak ada cedera maupun korban jiwa akibat kecelakaan haul truck yang terjadi pada pukul 7 pagi hari ini. Pengemudi haul truck yang telah memiliki pengalaman bekerja selama empat tahun ini, berada dalam keadaan sehat wa’alfiat dan kondisi psikologis juga baik, terlihat dari respon pengemudi saat menjalani tes kesehatan pasca kecelakaan,” kata Vina, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, bahwa AMMAN selalu menerapkan protokol Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan ketat. Salah satunya adalah pelatihan bagi para karyawan dan mitra bisnis, untuk menjalankan pekerjaan mereka dengan aman, termasuk saat menghadapi kondisi gawat darurat.
“Sementara untuk penyebab kecelakaan masih terus diinvestigasi sesuai dengan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku. Laporan resmi akan disampaikan ke Kementerian ESDM sebagai pihak berwenang sebagaimana peraturan terkait,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)