Sumbawa Barat.Radio Arki- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan setempat berharap ada banyak investor bidang peternakan. Hal iji menurut, kepala Dinas Pertanian Perkebunan Dan Peternakan, M.Saleh, sangat realistis, karena ada potensi besar berupa lahan di empat kecamatan yang dapat dikembangkan menjadi tempat pengembanhan ternak secara intensif.
“Lahan kita sangat bagus, terutama di beberapa kkecamatan, seperti di Brang Rea, Brang Ene, Taliwang dan Seteluk,” terangnya kepada media ini.
“Empat kecamatan ini lahannya subur, dan secara ilmiah tentu sangat baik untuk dijadikan sebagai tempat pengembangan tternak.” Imbuhnya.
Untuk menopang potensi lahan tersebut, pihaknya juga menyiapkan dan berharap para peternak dapat menggunakan pola peternakan dengan sistem Inseminasi Buatan (IB), agar memaksimalkan model atau jenis sapi yang dapat dikembangkan. Dengan pola tersebut ia bahkan meyakini dapat meningkatkan populasi ternak lebih cepat.
Dalam pengembangan perernakan dengan Inseminasi buatan (IB) tersebut, dinas peternakan setempat telah menyediakan bantuan pada beberapa hal. Pertama, sperma untuk IB, kedua jenis bibit rumput yang bisa mempercepat pertumbuhan ternak, dan ketiga adalah memberikan bantuan berupa Kandang ternak yang berrstandar. Jadi demikian ia berharap peternakan di daerah setempat dapat terus berkembang dan mengundang investasi.
“Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan populasi ternak, termasuk kualitas kandang juga mempengaruhi perkembangan ternak. Selain itu untuk memastikan program ini berhasil, kami akan bimbing peternak dan berusaha dengan maksimal untuk mencari solusi dari setiap kendala yang terjadi di lapangan.”Pungkasnya.
Lebih lanjut, Saleh menegaskan, bahwa langkah tersebut (Pengemmbangn Intensif) juga dapat mengurangi terganggunya lahan pertanian produktif. Karena masyarakat saat ini masih banyak yang memelihara ternak dengan cara tradisonal di lahan produktif. Ini juga menjadi penyebab terhambatnya populasi ternak di daerah setempat.
“setelah musim tanam pertama, kebanyakan petani mengosongkan lahannya, membiarkan rumput di sawahnya panjang, agar dapat menjadi pakan ternak. Untuk itu model peternakan ini bisa dilakukan dengan sistem semi intensif, dimana menggabungkan pola tradisional dan pola modern,’ urainya.
Jumlah ternak di Sumbawa Barat saat ini ada sekitar 107.000 ekor. Dengan pengembangan ternak seperti tadi, maka bukan hanya meningkatkan populasi, namun juga bisa meningkatkan kualitas populasi. Sehingga dunia peternakan bisa menjadi penghidupan utama untuk peningkatan kesejahtraan masyarakat. (Iwenk/Radio Arki)