ARKIFM NEWS

Rendah Minat Petani Di Sumbawa Barat Kembangkan Holtikultura

 

Sumbawa Barat-Sumbawa Barat tercatat sebagai salah satu daerah penopang pertanian NTB, sayangnya pola atau jenis pertanian di Sumbawa Barat masih monoton, yaitu padi dan palawija. Padahal dengan melihat keadaan geografis di Sumbawa Barat, maka sangat mungkin untuk dikembangkan pertanian jenis holtikultura.

Melihat kondisi itu, Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (BKP5K) Sumbawa Barat, terus melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman kepada warga Sumbawa Barat tentang penting atau keuntungan menanam tanaman jenis holtikultura.

Dikatakan kepala Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan Dan Kehutanan (BKP5K) Sumbawa Barat, Manawari, saat ini salah satu langkah dan strategi untuk peningkatan ketahanan pangan di Sumbawa Barat adalah melalui penguatan ketersediaan Holtikultura, untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan gabungan dan kelompok petani yang ada ataupun dengan dinas teknis lainnya.

“sebenyarnya ini hanya persoalan mau atau tidak, inilah yang terus kita godok dengan memberikan pemahaman kepada petani melalui gabungan keompok petani yang ada,” terangnya.

Program penguatan ketahanan pangan dengan pola holtikultura bukan hanya bisa dilakukan dengan system lahan khusus. Mekanisme itu juga bisa dilakukan dengan pemanfaatan pekarangan rumah. dan kampanye tersebut, kata Manawari,  juga terus dilakukan oleh PKK sebagai organisasi wanita yang punya fokus terhadap penguatan ketahanan pangan keluarga.

“pemanfaatan pekarangan selama ini juga menjadi prioritas PKK, sedangkan kami (BKP5K) mempunyai wilayah teknis untuk memberikan penyuluhan teknis dan mekanisme pola holtikultura yang baik,” terangnya

Ia menambahkan, sebagai dinas teknis, BKP5K juga akan melakukan koordinasi dengan agen PDPGR,  karena sebagai system social yang langsung bersentuhan dengan public di desa, maka informasi atau peningkatan kesadaran tentang pentingnya pola pertanian holtikultura bisa efektif dilakukan.

Untuk saat ini, ketahanan pangan di Sumbawa Barat terbilang cukup stabil, bahkan untuk stok pangan kedepan Sumbawa Barat telah memiliki 25.700 ton beras.

“itu ketersediaan pangan kita di beras, sangat aman. Sedangkan untuk sayur mayur atau holtikural di Sumbawa Barat masih sangat sulit untuk dianalisis. Tetapi sejauh pantauan kita dilapangan ketersediaannya juga masih aman, meski memang tetap saja harus ada target agar warga Sumbawa Barat punya kesadaran tentang penting dan perlunya holtikultra guna menopang ketahanan pangan” timpalnya

Diakhir pernyataannya, Manawari berkeyakinan, Kabupaten Sumbawa Barat bisa menjadi Kabupaten dengan swasembada hultikultura. Hal Inilah yang menjadi tugas berat penyuluh, dan perlu dilakukan koordinasi banyak pihak.

“penyuluh ini sebagai ujung tombak kita, dengan dinas teknis lainnya seperti pertanian kita akan terus koordinasi untuk saling menguatkan,” tutupnya. (AB-ArkiRadio)

 

Related posts

Audiensi Yayasan Peduli Sesama, DPRD Kota Mataram Bahas Penyaluran RTG dan Jadup

ArkiFM Friendly Radio

19 Jam Tenggelam, Korban Akhirnya Ditemukan

ArkiFM Friendly Radio

Disnaker Benarkan Kebijakan Perumahan 90-an Karyawan PT BHJ  

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment