Sumbawa Barat. Radio Arki – Sebanyak 12.863 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menerima bantuan pangan tahap II Tahun 2023, di Aula Graha Fitrah KTC, Senin (18/9).
Kegiatan penyaluran disaksikan oleh Sekda KSB Amar Nurmansyah, ST, M.Si. Turut hadir Asman SCPP Bulog Sumbawa Baharuddin, Asman Minku Bulog Sumbawa Maradonny PPS, Kadis Ketahanan Pangan, PT.DNR selaku tranporter, Camat Taliwang, dan Keluahan.
Sekda KSB, Amar Nurmansyah mengatakan, penyaluran bantuan pangan ini bentuk kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat dalam rangka stabilisasi harga beras.
“Hari ini mulai distribusinya dari Kecamatan Taliwang, nanti dilanjutkan ke semua kecamatan se KSB,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya penyaluran ini, dapat meringankan beban keluarga penerima manfaat. Ditargetkan, penyaluran akan tuntas dalam pekan ini.
“Tadi saya katakan bahwa saat ini harga beras agak naik, sehingga dengan adanya bisa mengurangi beban masyatakat,” harapnya.
Terpisah, Pemimpin Cabang (Pinca) Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi mengatakan, bantuan bangan ini merupakan program pemerintah pusat sesuai dengan intsruksi Presiden Jokowi kepada Bulog dalam rangka stabilisasi harga beras.
“Jadi ini adalah kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintan Bantuan Pangan Tahap II Tahun 2023 untuk periode September, Oktober, dan November,” ungkapnya.
Untuk di KSB, bantuan diberikan kepada 12.863 KPM dengan total 128.630 kg beras perbulan. Dimana, masing-masing penerima akan menerima 10 kg beras per bulan.
Adapun mekanisme penyalurannya ungkapnya, dari Gudang Bulog Sumbawa didistribusikan kepada Desa dan Kelurahan oleh PT. DNR selaku tranporter. Selanjutnya, akan dibagikan langsung kepada KPM oleh petugas desa dan kelurahan bersama PT. DNR.
“Mekanisme penyalurahannya nanti oleh desa dan kelurahan masing-masing, Bulog dalam hal ini berkeja sama dengan tranporter PT. DNR. Nanti petugas desa dan lurah bersama DNR menyalurkan ke masyarakat secara langsung,” terangnya.
Dengan adanya penyaluran bantuan pangan ini, menurutnya tidak akan menganggu cadangan beras yang ada di Bulog. Sebab, saat ini, terdapat 16 ribu ton beras tersedia di gudang.
Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk 12 bulan ke depan. Ditambah lagi, pihaknya akan melakukan pengadaan beras di awal tahun 2024 mendatang, sehingga, stok beras yang ada akan bertambah.
“Dengan adanya penyaluran ini tidak mengganggu cadangan beras yang ada, stok kita sekitar 16 ribu ton cukup untuk 12 bulan ke depan, karena kita kemarin pengadaan cukup besar, ditambah lagi nanti awal tahun melakukan penyerapan,” pungkasnya. (*)