ARKIFM NEWS

Mobilisasi Untuk Kebutuhan Smelter Tinggi, Warga Diminta Berhati-hati

Foto: pengangkutan batu bara. (Doc. swa.co.id)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Kabupaten Sumbawa Barat, yang dikenal sebagai salah satu daerah industri di Indonesia, tengah mengalami peningkatan signifikan dalam mobilisasi kendaraan berukuran besar. Hal ini sejalan dengan kebutuhan smelter yang terus meningkat.

Abdurrahman, S.IP., M.Si, selaku Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan, saat ini mobilisasi kendaraan berukuran besar, seperti truk pengangkut material, logistik, dan peralatan berat, menjadi pemandangan sehari-hari yang tidak terhindarkan.

Pemerintah saat ini, kata dia, tengah berupaya melakukan penanganan terhadap ruas jalan penting, seperti jalur Pota Mata Jereweh, untuk memastikan kendaraan berukuran besar dapat melintas dengan aman. Karena titik tanjakan di sekitar wilayah Pola Mata Jereweh, kerap terjadi kecelakaan.

“Ini yang sedang didorong oleh pemerintah, agar nanti penanganan ruas jalan pola mata bisa lebih aman dilewati kendaraan dari dan menuju wilayah lingkar tambang. Karena kepadatan lalu lintas pula, warga kita harap lebih berhati hati saat berkendara,” katanya, belum lama ini.

Satu hal yang menjadi perhatian adalah kualifikasi kendaraan yang melintas di wilayah tersebut. Dishub, kata dia, sedang menyiapkan check point antara kantor camat dan jembatan timbang untuk memberikan arahan dan memastikan kondisi kendaraan aman saat berjalan.

“Jika kendaraan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, kami akan menghentikannya di posko tersebut,” jelasnya.

Pihak Dishub juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama ketika melihat iring-iringan kendaraan perusahaan yang mengangkut alat berat dari pelabuhan ke lokasi smelter.

“Supir-supir ini rata-rata masih baru mengetahui kondisi jalan dan tanjakan di wilayah lingkar tambang. Sehingga, mereka cenderung mengacu kepada kelengkapan jalan, seperti rambu-rambu.,” tambahnya.

Dalam konteks keamanan lalu lintas, Abdurrahman menjelaskan bahwa peran Dishub lebih berfokus pada fasilitas dan prasarana jalan.

“Kami memastikan kelengkapan jalan, seperti rambu-rambu dan marka jalan, agar lalu lintas berjalan dengan aman. Namun, jika menyangkut keselamatan lalu lintas, itu menjadi domain kepolisian. Kami di Dishub hanya memberikan dukungan,” jelasnya.

Situasi mobilisasi kendaraan berukuran besar ini memberikan tantangan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

“Masyarakat diharapkan untuk tetap berhati-hati, mematuhi peraturan lalu lintas, demi kelancaran dan keamanan mobilisasi yang sangat diperlukan untuk kebutuhan smelter beserta turunannya,” tandasnya. (Enk Radio Aki)

Related posts

Desa Sukadana Dicanangkan Bebas KDRT dan PTB

ArkiFM Friendly Radio

Angin Kencang Terbangkan Seng Kubah Masjid Attaqwa Jorok Utan

ArkiFM Friendly Radio

Isu Penculikan Anak di KSB Menyesatkan Dan Mengkhawatirkan 

ArkiFM Friendly Radio