Foto: Hadiatul Hasana, Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan Sumbawa saat menyampaikan sambutannya.
Radio Arki. Sumbawa – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Solidaritas Perempuan (SP) Sumbawa menggelar Festival Pangan Lokal di Desa Pelat, Kamis (26/10).
Festival ini menjadi ajang bagi warga Desa Pelat dan masyarakat sekitar untuk merayakan keanekaragaman benih dan pangan lokal Sumbawa.
Kegiatan tersebut terdiri dari berbagai acara menarik, diantarnya pameran benih dan pangan lokal, pertunjukan kesenian khas Sumbawa, serta beragam perlombaan.
Stand Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga turut meramaikan festival ini dengan menawarkan produk-produk unik dan tradisional.
M Hamdan, selaku Ketua Panitia Festival Pangan Lokal ke-6, menyambut antusiasme hadirin dan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah berpartisipasi dalam festival ini.
Ia juga mengapresiasi SP Sumbawa yang telah konsisten mendukung perempuan petani Desa Pelat dalam memperjuangkan pangan lokal sejak tahun 2018 melalui Festival Pangan Lokal.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan dan melestarikan benih, serta pangan lokal Sumbawa sebagai warisan nenek moyang.
“Tanah Sumbawa, yang hampir punah, kini memiliki kesempatan untuk dihidupkan kembali melalui penanaman dan pengembangan benih-benih lokal. Generasi muda diharapkan dapat menikmati kekayaan pangan lokal ini di masa mendatang,” harapnya.
Festival Pangan Lokal merupakan salah satu program dari SP Sumbawa, yang dibentuk melalui kelompok binaan SP, yaitu kelompok “Saling Sakiki,” berdiri sejak tahun 2016 di Desa Pelat.
“Alhamdulillah, program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa Pelat, serta seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Hadiatul Hasana, selaku Ketua Badan Eksekutif SP Sumbawa, berharap agar pemerintah desa menjadikan Festival Pangan Lokal sebagai program tahunan.
Selain itu, Diskoprindag diharapkan dapat membantu dalam promosi dan distribusi produk-produk yang dihasilkan oleh kelompok “Saling Sakiki.”
“Keterlibatan dalam peningkatan kapasitas kelompok juga sangat diperlukan, dengan penyelenggaraan berbagai pelatihan yang mendukung pengembangan pangan lokal,” ujarnya.
Harapan juga disampaikan kepada DPRD Sumbawa dan Bupati Sumbawa, serta seluruh jajaran pemerintah, untuk mendukung produk khas Desa Pelat, seperti Kerupuk Ketabang.
“Pemerintah bisa mendukung pangan wajib tersebut, agar menjadi konsumsi dalam berbagai acara dan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah,” harapnya.
Melalui festival ini, ia berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan petani Desa Pelat dan meningkatkan perekonomian daerah.
“Semua pihak diharapkan dapat mendukung sepenuhnya Acara Festival Pangan Lokal di tahun-tahun mendatang,” tutupnya. (Erin/Enk.Radio Arki)