NEWS

Pemdes Kokarlian Bina Dua Sanggar Budaya, Kades : Ini cara mempersatukan…

Keterangan : Sejumlah anak anak sedang dilakukan pembinaan di sanggara Budaya

Pemerintah desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano melakukan pembinaan terhadap dua sanggara budaya di desa setempat. Pembinaan itu, kata Kepala Desa Kokarlian, Anasrullah dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat nilai seni budaya desa kepada anak dan melahirkan para seniman desa kedepan, terutama untuk mengisi kegiatan kegiatan seni budaya di desa.

” ini (pembinaan seni budaya) cara mempersatukan paling efektif. Apalagi di sini (desa kokarlian.red) terdapat beberapa suku yang senantiasa hidup berdampingan dan memiliki seni budaya sendiri-sendiri. Untuk itu kita butuh cara agar perbedaan ini bisa menjadi potensi besar dalam pembangunan,” ujarnya kepada media ini, Kamis (16/11) sore kemarin, usai gelaran pawai budaya, di Taliwang.

Keterangan : Salah satu bentuk partisipasi seniman anak binaan dua Sanggar Budaya di Desa Kokarlian (Sumber : pemdes_kokarlian)

Ada dua sanggar budaya di desa Kokarlian, lanjutnya, pertama sanggar budaya gong genang dengan nama Timang Geo. Kelompok ini sudah terbentuk dan dibina oleh pemerintah desa sejak tahun 2022. Program ini kemudian diperkuat dengan program seniman masuk desa dari dinas pendidikan dan kebudayaan KSB di tahun 2023.

Sementara itu kelompok seni budaya kedua adalah Sanggar seni budaya gong adat Bali dengan nama kelompok yaitu Kartha Buana. Dengan kedua kelompok seni budaya itu, ada harapan bahwa akan semakin kuat persatuan di desa tersebut. Untuk itu, ia menegaskan sangat penting menghubungkan potensi ini dengan program daerah.

“program ini ternyata langsung gayung bersambut dengan program seniman masuk desa milik daerah. Kami sanggar budaya ini dapat melahirkan seniman seniman yang mumpuni, setidaknya mereka bisa menjadi bagian seniman desa yang akan memperkuat budaya local desa,” urainya

“sudah ada penandatanganan kesepakatan untuk peningkatan dan pembinaan kebudayaan alat musik tradisional Sumbawa berupa gong genang. Pelatihnya ada dari pemerintah daerah dan termasuk juga memang disiapkan desa. Seni ini kami dorong dan bina karena sesuai dengan potensi desa. Jadi pastinya ini dapat bermanfaat dalam jangka Panjang.”Pungkasnya. (Advertorial. Radio Arki)

Pemdes Kokarlian Bina Dua Sanggar Budaya, Kades : Ini cara mempersatukan…

Pemerintah desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano melakukan pembinaan terhadap dua sanggara budaya di desa setempat. Pembinaan itu, kata Kepala Desa Kokarlian, Anasrullah dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat nilai seni budaya desa kepada anak.

” ini (pembinaan seni budaya) cara mempersatukan paling efektif. Apalagi di sini (desa kokarlian.red) terdapat beberapa suku yang senantiasa hidup berdampingan. Untuk itu kita butuh cara agar perbedaan ini bisa menjadi potensi besar dalam pembangunan,” ujarnya kepada media ini, Kamis (16/11) sore kemarin, usai gelaran pawai budaya, di Taliwang.

Ada dua sanggar budaya di desa Kokarlian, lanjutnya, pertama sanggar budaya gong genang dengan nama Timang Geo. Kelompok ini sudah terbentuk dan dibina oleh pemerintah desa sejak tahun 2022. Program ini kemudian diperkuat dengan program seniman masuk desa dari dinas pendidikan dan kebudayaan KSB di tahun 2023.

Sementara itu kelompok seni budaya kedua adalah Sanggar seni budaya gong adat Bali dengan nama kelompok yaitu Kartha Buana. Dengan kedua kelompok seni budaya itu, ada harapan bahwa akan semakin kuat persatuan di desa tersebut. Untuk itu, ia menegaskan sangat penting menghubungkan potensi ini dengan program daerah.

“program ini ternyata langsung gayung bersambut dengan program seniman masuk desa milik daerah. Kami sanggar budaya ini dapat melahirkan seniman seniman yang mumpuni, setidaknya mereka bisa menjadi bagian seniman desa yang akan memperkuat budaya local desa,” urainya

“sudah ada penandatanganan kesepakatan untuk peningkatan dan pembinaan kebudayaan alat musik tradisional Sumbawa berupa gong genang. Pelatihnya ada dari pemerintah daerah dan termasuk juga memang disiapkan desa. Seni ini kami dorong dan bina karena sesuai dengan potensi desa. Jadi pastinya ini dapat bermanfaat dalam jangka Panjang.”Pungkasnya. (Advertorial. Radio Arki)

Related posts

Fasilitas Internet Desa Terpencil Sudah Tak Berfungsi

ArkiFM Friendly Radio

Jamaah Calon Haji KSB Diminta Jangan Perdebatkan Tata Cara Pelaksanaan Haji

ArkiFM Friendly Radio

Pemprov NTB Dorong Pemkab dan Pemkot Segera Bentuk Forum Puspa

ArkiFM Friendly Radio