Sumbawa Barat. Radio Arki – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menjadi saksi kegemilangan seni budaya daerah, khususnya melalui penampilan megah Tarian Kolosal berjudul ‘Dua Det Dua Puluh Gutus’.
Puluhan penari dari berbagai sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat, berhasil memukau para penonton dengan gerakan yang enerjik dan makna mendalam, di Lapangan Kompleks Kemutar Telu Center, Senin (20/11).
Tarian kolosal ini adalah karya garapan Surdianah, S.Pd dan Indra Jaya, S.IP. Dimana tarian ini menggambarkan semangat “basiru” atau gotong royong masyarakat Sumbawa Barat yang bersatu padu dalam membangun tanah pariri lema bariri.
Tema utama tarian ini adalah “Sumbawa Barat Juara,” yang mencerminkan keberhasilan daerah ini baik di tingkat nasional maupun internasional.
Baca juga: H. Amir Jawas Terima Penghargaan Sebagai Pejuang Pembentukan KSB
“Spirit dalam tari kolosal ini sangat terasa, dengan pijakan karya dari mata ‘rame,’ yaitu kerja sama antar sesama meskipun berbeda suku dan status sosial, diekspresikan melalui gerakan yang enerjik,” ujar Surdianah, salah satu koreografer tarian.
Nama ‘Dua Det Dua Puluh Gutus’ sendiri memiliki makna mendalam, menyimbolkan usia 20 tahun Kabupaten Sumbawa Barat yang diwarnai oleh berbagai prestasi luar biasa.
Menurut Surdianah, tarian ini menjadi bentuk apresiasi terhadap keberhasilan daerah tersebut dalam mencapai prestasi gemilang di berbagai bidang.
Tarian kolosal melibatkan 80 orang penari dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SMP hingga SMA sederajat di Kabupaten Sumbawa Barat. Mereka mengeksplorasi gerak barempak yang mencerminkan kekuatan dan ketangguhan seorang pemimpin daerah dalam menggerakkan rakyatnya untuk membangun daerah.
“Eksplorasi gerakan ‘lunte’ dan ‘barome’ menggambarkan bahwa bumi pariri lema bariri bergerak seiring sejalan dalam mendukung dan mensukseskan program pemimpin daerah,” tambah Surdianah.
Tak hanya memukau penonton di perayaan HUT ke-20 Kabupaten Sumbawa Barat, tarian kolosal ‘Dua Det Dua Puluh Gutus’ juga akan ditampilkan kembali di berbagai acara mendatang. (*/Radio Arki)
