ARKIFM NEWS

Sumbawa Barat Kekurangan Pusat Studi IPTEK

Sumbawa Barat, Radio Arki – Wakil Rektor I Universitas Cordova Sumbawa Barat, Syahrul Musthofa SH.,MH menegaskan, bahwa Kabupaten Sumbawa Barat saat ini masih kekurangan Pusat Studi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Padahal untuk menopang peradaban dan peningkatan SDM daearah, maka penguatan Pusat Studi IPTEK adalah hal utama yang harus terpenuhi.

“Pemerintah Sumbawa Barat ini masih kekurangan. Bahkan tidak ada tempat untuk Pusat studi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Untuk itu perlu kerjasama multi pihak, salah satunya adalah kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada,” terangnya, Selasa 27/9 siang tadi.

Menurut syahrul, pemerintah harus bisa memanfaatkan asset yang ada, khususnya keberadaan perguruan tinggi di Sumbawa Barat. Karena sebagai lembaga pendidikan formal yang diakui secara hokum, maka pemerintah juga harus bisa mendorong suasan akademik, termasuk salah satunya adalah dengan bekerjasama dalam hal penelitian dan Ilmu Pengetahui dan Tekhnologi.

‘’Kami (UNDOVA) ingin memberikan kontribusi lebih kepada daerah Sumbawa Barat ini, terutama terkait dengan 2 hal, pertama adalah bagaimana cordova ini menjadi pusat studi keilmuan dan teknologi, sehingga kita bisa memberikkan ide-ide dan gagasan kepada pemerintah daerah untuk kemajuan. Kedua adalah dengan mengembangkan satu program khusus tentang Sekolah Desa’’ ujarnya.

Sudah menjadi rahasia umum, lanjutnya, dalam hal untuk melakukan penelitian dan kajian terhadap suatu persoalan, pemerintah tak jarang menggunakan perguruan tinggi dari luar. Padahal, secara kualitas ada banyak perguruan tinggi yang memiliki kualitas atau daya saing yang hampir sama dengan perguruan tinggi yang ada diluar Sumbawa Barat.

Prinsipnya adalah kepercayaan, kata Syahrul, pemerintah daerah harus menempatkan kepercayaan yang tinggi terhadap perguruan tinggi yang ada di Sumbawa Barat.

“tidak ada yang tidak bisa. Undova misalnya, sangat bisa dalam melakukan kajian atau penelitian dalam berbagai persoalan social. Hanya saja, pemerintah masih kurang percaya, dan belum mau membuka ruang komunikasi dengan perguruan tinggi yang ada,” timpalnya.

“mari memanfaatkan sebaik mungkin perguruan tinggi yang ada di Sumbawa Barat, ini sangat penting demi SDM Sumbawa Barat dan daya dorong terhadap dunia pendidikan di Sumbawa Barat,” tutup Syahrul. (AA-ArkiRadio)

Related posts

Babinsa Woro dan Anggota KPH Sigap Bantu Atasi Karhutla

ArkiFM Friendly Radio

Lahan Tak Dibayar, Jalan ke Mako Brimob KSB Ditutup Paksa

ArkiFM Friendly Radio

Ketua DPRD NTB Bersama Lalu Ahmad Ismail Temui Massa Aksi di Depan Gedung DPRD NTB

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment