NEWS

Kembangkan Hortikultural Bermodal Nekat dan Tekat (1)

Keterangan : Alimuddin sedang menyiangi tanaman di area perkebunan hortikultural miliknya dan kelompok (Sumber: arkifm.com/foto)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Desa Seloto, merupakan desa yang Tak jauh dari kota Taliwang, menempuh perjalanan dengan menggunakan ojek pangkalan dengan membayar Rp 15.000, maka setelah sekitar 15 menit, kita sudah dapat menikmati suatu Desa di kaki bukit yang di kelilingi oleh pegununangan dan perkebunan. Matapencaharian warga desa tersebut adalah pertanian, pertanian tradisional yang lebih banyak mengelolah padi, holtikultural ataupun sejenisnya.

Melihat potensi desa tersebut sebenarnya, bukan hanya pertanian reguler yang dapat dikembangkan. Pertanian seperti hortikultaral atau sayur-sayuran juga dapat berkembang, karena selain arena pertanian jenis persawahan, Desa Seloto juga memiliki area perkebunan yang sangat luas. Sayangnya, jarang sekali warga desa yang mencoba tanamanan jenis itu.

Berbeda dengan warga lainnya, seorang Alimuddin (40 th) mencoba peruntungan untuk mengembangkan tanaman jenis hortikultral. Awal ide untuk mengembangkan hortikultral adalah ketika dia merasakan sulit sekali mendapatkan sayuran ditegah kondisi pandemic covid 19. Karena setiap warga dikala itu, tidak boleh keluar area pedesaan ataupn sebaliknya tidak boleh ada warga lain yang masuk ke desa Seloto, utuk mencegah penyebaran Covid 19.

“ya modal nekat aja. Soalnya susah sekali dapat sayur di sini (Seloto. Baca). Padahal seloto memiliki area pertanian yang luas. Masa orang desa susah dapat sayur, itukan gak lucu..” ujar Alimuddin beseloroh, saat dikonfirmasi didatangi www.arkifm.com, belum lama ini, bersama sejumlah anggota kelompok lainnya, di area pertanian hortikultaral miliknya.

“kami yakin ini dapat kami kembangkan terus, walaupun memang tidak mudah. Tetapi dengan dukungan pemerintah dan warga yang tetap membeli sayuran kami, maka kami bisa lebih semangat.” Kata anggota kelompok lainnya, Tarmizi (40 th), mensela perkataan Alimuddin.

Pada area seluas 30 area tersebut, alimuddin menanami beberapa jenis sayuran, diantaranya ada cabai, tomat, kacang panjang, pare-pare dan jenis sayuran lainnya, yang jelas semua sayuran yang ditanam merupakan tanaman yang memang banyak diminati warga. Untuk itu, dengan luas lahan dn kebutuhan warga desa sejauh ini belum dapat terpenuhi.  

Area pertanian yang dikelolah Alimuddin, bukanlah area milik sendiri. Dia harus menyewa lahan miliki warga setempat untuk dapat mengejar mimpinya yang sangat sederhana yaitu memenuhi kebutuhan keluarga dan warga setempat berupa sayuran. Untuk mengembangkan pertanian tersebut, alimuddin  bersama beberapa warga lainnya membentuk kelompok, dengan harapan bahwa pertanian dapat menjadi sumber matapencaharian yang menjanjikan.

 “lahan ini terbilang cukup luas, bisa mencukupi sedikit kebutuhan sayuran di desa setempat. Tetapi memang perlu dikembangkan, apalagi dapat dikolaborasi denngan pola pertanian terintegrasi dengan peternakan agar dapat menghasilkan nilai bisnis yang lebih besar,” terang PPL Desa Seloto, Suparlan, saat melakukan kunjungan lapangan, di desa Seloto.  

Pertanian jenis hortikural, kata Suparlan sebenarnya sangat menjanjikan di Desa Seloto, selain lahan yang mendukung, warga disini juga mayoritas petani, hanya memang perlu penyuluhan lebih mendalam untuk dapat menggeser pemahaman warga setempat yang sudah terlanjur terbiasa dengan pola lama.   

Keberadaan pertanian tersebut juga diakui warga sangat membantu, karena selain tidak ada angkutan umum untuk pergi ke pasar yang berada di kota Taliwang, akses jalan yang harus menyusuri sepanjan kaki bukit dan lembah juga membuat warga kadang enggan untuk harus dating ke pasar Taliwang.

“alhamdulillah mas, kami dapat membeli sayuran langsung dikebun itu, harganya pun terjangkau.” Ujar Indah Lestari (34) seorang ibu rumah tangga, yang menjadi pelanggan dari hasil hartikultural milik Alimuddin. (Bersambung) (Admin01. Radio Arki)

Related posts

Munculnya Isu Paham Radikalisme, Polda NTB Kunjungi Ponpes Daarusy Syifaa

ArkiFM Friendly Radio

Bendera Tauhid Dibakar, MUI KSB : Jangan Ganggu Ajaran Pokok Islam

ArkiFM Friendly Radio

Ada Enam Desa Tanpa Jaringan Telkomunikasi Di KSB

ArkiFM Friendly Radio