Keterangan : para peserta pelatihan KPM desa Mujahidin
Brang Ene. Radio Arki – Pemerintah Desa Mujahidin Kecamatan Brang Ene berharap, keberadaan stunting di desa setempat dapat terus ditekan untuk mampu pada titik nol ato zero stunting.
Demikian diungkapkan, Sekretaris desa Mujahidin kecamatan Brang Ene, Agus Salim dalam sambutan pelatihan Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kamis 20 Juni kemarin.
“KPM harus punya inovasi, artinya inovasi bagaimana supaya stunting di desa itu nol. Karena dengan melihat faktor penyebab terjadinya stunting, yaitu kurangnya gizi pada anak, maka ini sangat mudah untuk ditekan,” tegasnya
Ia mengurai, angka kemiskinan di Mujahidin sudah sangat kecil dan rata-rata keluarga miskin ekstrim itu bukan termasuk dalam keluarga yang memang miliki anak atau dalam masa subur. Untuk itu angka stunting di desa Mujahidin harusnya dapat ditekan sampai pada angka nol. Jadi KPM harus dapat lebih proaktif mengamati setiap keluarga yang menjadi sasaran dalam pendampingannya.
Program kemiskinan ekstrim juga menjadi fokus dalam penanganan kemiskinan, ada banyak program yang diadakan untuk keluarga miskin ekstrim. Sehingga kalaupun terdapat keluarga miskin ekstrim yang masuk dalam stunting, maka pemerintah desa dapat mengintervensi dengan banyak program. Namun jika sasaran stunting tersebut adalah keluarga yang tidak termasuk dalam keluarga miskin, tentu program yang diperlukan adalah lebih banyak kepada penyuluhan dan meningkatkan kesadaran keluarga tentang pentingnya untuk menghindari keluarga dari stunting.
“pelatihan ini bertujuan untuk membekali para kader dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan. Kita ingin ada pemahaman yang utuh tentang bagaimana intervensi yang dapat kita lakukan dalam pembangunan manusia,” tegasnya.
Dalam pelatihan yang dihadiri oleh sejumlah elemen tersebut, diantara yaitu Tenaga Ahli Kemendesa, PKK, Agen Gotong Royong, dan salah satu KPM Mujahidin yang juga Kader Posyandu, Wulandari mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. Ia berharap dengan pelatihan tersebut akan ada kesepahaman tentang bagaimana pembangunan manusia ini menjadi perhatian yang lebih serius dalam penataan program di desa.
“melalui pelatihan ini, kami harap dapat berperan lebih dalam mendorong program pembangunan manusia, khusus zero (nol) stunting di desa ,” ujarnya. (Adv/Iwenk. Radio Arki)