NEWS

Sedekah Lang’ Desa Seminar Salit, Sebuah Tradisi Kesyukuran Dan Menjaga Kebersamaan

Keterangan : Sejumlah warga sedang mendengarkan ceramah dalam kegiatan ‘sedekah lang’

Brang Rea. Radio Arki – “Tasyakuran Sedekah Lang” sebuah tradisi sebagai bentuk kesyukuran petani di desa Seminar Salit kecamatan Brang Rea. Tasyakuran ini bukan hanya soal tradisi yang turun-temurun, tetapi juga untuk menjaga kehangatan antara sesama warga, memperkokoh kebersamaan dan harapan dalam bingkai atau nilai-nilai keagamaan.  

Kegiatan itu digelar, Ahad 23 Juni lalu, di Masjid Desa Seminar Salit. Nampak warga berkumpul dengan membawa sajian secara sukarela yang akan dihidangkan di masjid kemudian disantap bersama. Acara ini dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, diikuti dengan ceramah keagamaan yang memberikan motivasi dan harapan kepada para petani dan seluruh masyarakat desa.

Kepala Desa Seminar Salit, Khairuddin, dalam sambutannya mengatakan, setiap proses yang ada sehingga menghasilkan panen yang melimpah, tentu tidak lepas dari campur tangan tuhan. Meskipun ada kerja keras dari setiap petani untuk bisa seperti itu. Untuk itu perlu ada kesyukuran yang mendalam agar hasil tersebut bisa lebih berkah.

Keterangan : kades sedang memberikan sambuatan pemerintah desa

“hasil itu memang tidak lepas dari kerja keras, tetapi tidak mungkin juga tidak ada campur tangan tuhan. Apalagi di tengah iklim yang tidak menentu, ada banyak lokasi yang justru gagal panen. Untuk itu keadaan yang saat ini ada di des akita (seminar salit.red) harus senantias kita sykuri,” ujarnya.

Penamaan tradisi ini yaitu ‘Sedekah Lang, lahir dari sebuah tradisi yang telah mewarnai kehidupan di Tana Samawa (Sumbawa dan Sumbawa Barat.red), bukan hanya ritual budaya, tetapi juga ada nilai keagamaan dan simbol kebersamaan serta gotong royong. Secara bahasa, sedekah diartikan sebagai sedeqah atau berbagi rezeki yang bersumber dari nilai nilai ajaran keislaman, sementara ‘Lang’ memiliki arti sawah. Jadi ‘Sedekah Lang’ merupakan kesyukuran atas hasil panen yang melimpah yang kemudian dilakukan dengan berbagi atau sedekahan.

“untuk dapat menghasilkan hasil panen yang melimpah, kami pemerintah desa akan terus berupaya mendorong setiap sarana dan prasaran yang ada bisa terpenuhi, tetapi semuanya itu tentu tidak lepas dari kerja keras kita semua dan campur tangan tuhan, untuk itulah acara seperti ini sangat penting untuk diadakan sebagai bentuk kesykuran kita,” tandasnya.      

Setelah rangkaian acara keagamaan, warga desa menikmati hidangan bersama sebagai ungkapan syukur dan ajang untuk mempererat silaturahmi. Makan bersama ini menjadi momen berharga yang tidak hanya mengisi perut, tetapi juga mengisi hati dengan kebersamaan dan semangat baru untuk menghadapi masa depan.

Dengan diadakannya acara tasyakuran Sedekah Lang ini, masyarakat Desa Seminar Salit mengekspresikan harapan mereka agar musim panen yang akan datang dapat menghasilkan berkah yang melimpah, meningkatkan kesejahteraan bersama, serta menjaga kelestarian tradisi budaya yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan dan penghargaan terhadap alam.

Acara ini bukan hanya merayakan kesuksesan masa lalu, tetapi juga menandai komitmen mereka untuk terus menjaga keharmonisan dan solidaritas di tengah tantangan yang terus berubah. Dalam sederhana acara tasyakuran ini, tersemat makna yang mendalam tentang kekuatan persaudaraan dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik. “Alhamdulillah, tradisi ini adalah gambaran dari kesyukuran kita. Sebagai hamba-Nya, maka sudah sepatutnya setiap hasil dari usaha yang kita dapatkan kita syukuri, hal ini untuk mengingatkan bahwa apapun usaha yang kita lakukan tentu tidak lepas dari campur tangan tuhan,” ujar ustat Hairul, penceramah dalam kegiatan tersebut. (Adv/Iwenk. Radio Arki)

Related posts

Sampan Terbalik di Sungai Banjar, Satu Bayi Hilang

ArkiFM Friendly Radio

Ribuan Massa NW Anjani Gedor Kantor Kemenkumham NTB

ArkiFM Friendly Radio

Tinjau Lokasi TMMD 2025, Pemerintah Daerah KSB Diminta Berikan Dukungan Penuh

ArkiFM Friendly Radio