Sumbawa Barat. Radio Arki – Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST.,MM.Inov menjadi narasumber pada acara “Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting” di PO Hotel Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 27 Juni.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat, Fud berbagi praktik baik dalam upaya penurunan angka stunting.
Acara tersebut diselenggarakan bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31. Fud Syaifuddin, bersama Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd, menjadi pembicara utama.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan koordinasi dan kapasitas kelembagaan dalam menurunkan prevalensi stunting, dengan tema “Strategi Implementasi Pencegahan Stunting di Daerah”.
Dalam pemaparannya, Fud menyampaikan bahwa penanganan stunting di Sumbawa Barat dimulai sejak awal masa jabatannya pada Februari 2016, bersama Bupati Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M.
Salah satu program unggulan adalah jambanisasi, yang berhasil membangun 6212 jamban.
“Ini membuat Sumbawa Barat menjadi satu-satunya kabupaten di NTB yang bebas buang air besar sembarangan dan memenuhi 5 pilar STBM,” katanya.
Fud juga menjelaskan peran Posyandu dan Agen Gotong Royong di 56 desa, yang aktif memastikan anak-anak mendapatkan gizi maksimal.
“Para agen ini mengajak ibu dan balita ke Posyandu untuk mendapatkan makanan tambahan serta asupan gizi bagi ibu hamil dan menyusui,” jelasnya.
Fud menegaskan pentingnya perhatian terhadap masyarakat miskin, karena stunting adalah masalah yang erat kaitannya dengan kemiskinan.
Sebagai pemangku kepentingan, ia mendorong semua pihak untuk lebih peduli terhadap penanganan stunting. (Enk.Radio Arki)