Sumbawa Barat. Radio Arki – Kabar baik datang untuk petani, nelayan dan peternak di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST.,MM.Inov dan Aheruddin, SE.,ME (Fud-Aher), berkomitmen melanjutkan program Bariri yang menjadi andalan pemerintahan Firin Fud, tetapi dengan sistem baru yang lebih ramah bagi masyarakat.
Program Bariri, yang mencakup Bariri Tani, Bariri Ternak, dan Bariri Nelayan, selama ini mengharuskan penerima bantuan untuk menabung sebanyak 10% dari harga bantuan. Tabungan tersebut harus mencapai 150% dari harga bantuan sebelum bisa diambil.
Meskipun dimaksudkan untuk mendidik masyarakat dalam keuangan dan kemandirian, sistem ini ternyata menimbulkan beban yang cukup berat. Hal tersebut sering disampaikan oleh masyarakat dalam setiap kesempatan.
“Selama ini, banyak masyarakat yang terpaksa menabung hanya untuk mendapatkan bantuan. Bahkan, sangat sedikit yang mampu menyelesaikan tabungan hingga 150 persen,” ungkap Fud kepada arkifm.com, Senin 8 Juli 2024.
Menyadari bahwa tuntutan finansial ini terlalu berat bagi banyak warga, pasangan Fud-Aher berencana untuk mengubah dan melakukan penyesuaian terhadap sistem ini.
Mereka akan memberikan bantuan tanpa syarat menabung, sehingga masyarakat tidak perlu lagi tertekan oleh kewajiban menabung hanya untuk mendapatkan bantuan.
Dengan cara ini, bantuan diharapkan dapat lebih tepat sasaran dan segera memberikan manfaat bagi penerimanya.
“Prioritas kami adalah kesejahteraan masyarakat. Kami tidak ingin mereka terbebani oleh kewajiban yang pada akhirnya sulit dipenuhi. Bantuan harus langsung dirasakan manfaatnya tanpa syarat yang memberatkan,” tegas Fud.
Tidak hanya itu, pasangan Fud-Aher juga berkomitmen untuk mengembalikan semua tabungan masyarakat yang tidak bisa mencapai 150 persen.
“Itu adalah hak masyarakat. Kami akan memastikan bahwa mereka menerima kembali uang yang telah mereka tabung,” tambahnya.
Dengan perubahan ini, diharapkan program Bariri akan lebih efektif dalam membantu petani, peternak, dan nelayan di KSB. Tanpa beban menabung, mereka bisa lebih fokus pada upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga.
Program ini tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi lokal dengan memberikan bantuan yang langsung dapat dimanfaatkan dengan pendampingan dari Pemerintah.
Program yang hadir dengan sistem baru ini diharapkan menjadi langkah awal menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warga Kabupaten Sumbawa Barat. (*)