Sumbawa Barat. Radio Arki – Wisuda ke-10 Universitas Cordova (Undova), yang berlangsung di Auditorium Al-Hamrah, Pondok Pesantren Al Ikhlas, Taliwang, Rabu, 2 Oktober 2024, membawa kebahagiaan tersendiri bagi 181 lulusan.
Namun, di antara para wisudawan, ada sosok yang berhasil mencuri perhatian: Nasrunandi, mahasiswa difabel yang berhasil meraih predikat cum laude dengan IPK 3,54 dari Program Studi Teknik Informatika.
Nasrunandi, atau yang akrab disapa Nandi, merupakan putra bungsu dari tiga bersaudara yang telah menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.
Setelah menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 04 Taliwang (2011-2014), Nandi melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Taliwang (2014-2017) dan kemudian ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Taliwang (2017-2020). Perjalanannya berlanjut ke jenjang kuliah di Undova, di mana ia menyelesaikan studi selama empat tahun.
Saat dikukuhkan sebagai Sarjana Teknik Informatika oleh Rektor Universitas Cordova, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, SH., MM, Nandi tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Gelar yang diraihnya dengan kerja keras dan ketekunan ini membuktikan bahwa siapapun bisa meraih kesuksesan, terlepas dari kondisi fisik.
Keberhasilan Nandi tidak hanya terbatas pada akademik. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kampus. Selama masa kuliah, Nandi bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjadi pengurus aktif di organisasi mahasiswa tersebut.
Selain itu, ia juga terlibat dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK), salah satu organisasi internal Undova yang fokus pada kegiatan keagamaan.
Keaktifannya dalam berbagai kegiatan ini menunjukkan bahwa Nandi memiliki semangat dan tekad yang luar biasa. Meski memiliki keterbatasan fisik, ia tidak pernah menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk tidak berkontribusi dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan organisasi.
Setelah meraih gelar sarjana, Nandi telah menyiapkan rencana masa depan yang jelas. Ia berkeinginan untuk bekerja sesuai dengan bidang keahliannya, Teknik Informatika, yang dianggapnya memiliki prospek kerja yang cerah.
“Insya Allah, dengan semangat meraih sarjana, ke depannya saya ingin bekerja sesuai bidang dan kemampuan yang saya miliki. Kebetulan jurusan Teknik Informatika menjadi salah satu opsi dan prospek kerja jurusan ini lebih bagus,” ungkap Nandi dengan penuh keyakinan.
Tak hanya itu, Nandi juga berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Ia berharap dapat terus mengembangkan dirinya dan berkontribusi lebih banyak di dunia akademik dan profesional. “Doakan ya, semoga diberikan kesehatan untuk bisa melanjutkan pendidikan magister,” tambahnya.
Kisah hidup Nandi adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Sebagai mahasiswa difabel yang berhasil meraih predikat cum laude, ia menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda.
Keberhasilannya adalah hasil dari kerja keras, tekad, dan semangat yang tak pernah padam. Nandi menunjukkan bahwa selama ada kemauan, tidak ada hal yang mustahil untuk dicapai.
Dengan keberhasilan ini, Nandi berharap kisahnya bisa memotivasi anak-anak muda lain untuk terus bermimpi dan berusaha, apapun kondisi yang mereka hadapi.
“Keadaan saya ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya. Apa yang kita impikan itu bisa digapai asalkan ada kemauan,” tutupnya penuh harap.
Nasrunandi adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kondisi fisik, tetapi oleh semangat dan dedikasi. Dengan keberhasilannya meraih predikat cum laude, ia telah membuka jalan bagi mahasiswa difabel lainnya untuk terus berprestasi. (Admin02.RadioArki)