“Aksi protes terhadap hasil perekrutan PT Macmahon Indonesia terus berlanjut. Bahkan massa aksi yang hadir di hari ketiga pada titik gate Benete PT MNT ternyata semakin bertambah.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Massa aksi protes terhadap hasil perekrutan pekerja di PT Macmahon Indonesia terus berlanjut. Bahkan dihari ketiga ini, Senin (29/1) pagi tadi, massa aksi di Gate Benete berhasil melumpuhkan akses jalan masuk pekerja ke lokasi pertambangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT).
Massa aksi di Gate Benete tersebut dilaporkan merupakan gabungan dari pencari kerja di Kecamatan Maluk dan Jereweh. Dalam tuntutan aksinya, selain menolak hasil perekrutan pekerja 819 PT Macmahon Indonesia, massa aksi juga meminta tambahan kuota bagi warga lingkar tambang dan mendesak agar seluruh pencari kerja dari lingkar tambang yang telah ikut dalam seleksi PT Macmahon Indonesia sebelumnya harus diluluskan.
“tuntutan kami masih sama. Pertama, menolak hasil tes tulis kemarin (PT Macmahon). Kedua, meminta tambahan kuota untuk lingkar tambang khususnya Benete. Dan ketiga, mendesak agar pihak tim perekrutan bersama PT Macmahon agar menerima seluruh pencari kerja dari lingkar tambang yang ikut dalam tahapan seleksi tersebut.” terang koordinator aksi, Sanjaya, di gate Benete.
Senada dengan Sanjaya, Solidaritas Mahasiswa KSB yang ikut dalam aksi itu juga mendesak agar pemerintah daerah dan perusahaan untuk lebih memperhatikan kesejangan pembangunan yang ada di lingkar tambang. Untuk itu pemenuhan semua tuntutan massa aksi, merupakan suatu yang hal sangat manusiawi. Mengingat keberadaan tambang Batu Hijau selama ini ternyata belum memberikan kontribusi besar terhadap wilayah lingkar tambang.
“kalau keberadaan tambang tidak mampu menjawab persoalan pengangguran di sini (lingkar tambang). Maka baiknya tambang ini ditutup.”ujar ketua Solidaritas Mahasiswa KSB, Suharjo dalam orasinya, di gate Benete, senin (29/1) pagi tadi.
Selain mendesak beberapa tuntutan tadi, Suharjo juga menyinggung posisi Bupati Sumbawa Barat yang menjadi ketua tim perekrutan PT Macmahon. Padahal dengan jabatannya, Bupati idealnya tidak perlu terlibat langsung dalam perekrutan itu agar setiap persoalan yang muncul dapat terselesaikan dengan bijaksana dan profesional.
“kami menduga ada unsur nepotisme dalam proses ini. Jadi kami minta ini dibatalkan.”Tukasnya.
Dari pantauan langsung media ini, mewakili unsur pemerintah daerah, Camat Maluk, Anugerah terlihat berusaha untuk mengarahkan massa aksi untuk tidak berbuat anarkis agar tidak berhadapan dengan aparat penegak hukum.
“hari ini kami (camat) bersama pemerintah daerah kabupaten dan disnaker akan membahas persoalan ini. Jadi kami minta tidak ada yang berusaha untuk melakukan provokasi dalam aksi, agar apa yang menjadi tuntutan dapat tercapai.” Demikian, Anugerah. (Afhan/Unang Silatang. Radio Arki)