“Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia. Ada banyak kader yang telah terdistribusi pada berbagai bidang, baik itu jabatan formil dan non formil. Dan salah satu yang menjadi ukuran kesinambungan organsasi ini adalah kaderisasi”
Jakarta. Radio Arki – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2018-2020, Kamis (29/3) lalu resmi dilantik. Pelantikan yang digelar di Ballrom Hotel Bidakara Jakarta berlangsung khidmat. Ada hal yang bagi kader HMI Nusa Tenggara Barat istimewa dalam momentum priodesasi PB HMI kali ini, dimana kader HMI NTB yang merupakan jebolan Universitas Cordova berhasil menjadi Sekretaris Umum PB KOHATI (Korps HMI-wati). Bahkan, capaian ini bisa dianggap sejarah bagi HMI Nusa Tenggara Barat, karena belum pernah ada kader HMI dari NTB yang bisa menduduki jabatan yang sangat strategis seperti ini.
Mutya Gustina (27), perempuan yang telah menamatkan studi strata satunya di Undova itu, berhasil menempat diri sebagai orang nomor dua di lembaga khusus yang membidangi kaderisasi untuk perempuan di organisasi mahasiswa itu. Proses ini memang terbilang bukanlah perkara mudah, kata Mutya, demikian ia akrab disapa, karena harus bertarung pada pemilihan sebagai ketua umum KOHATI dalam Musyawarah Nasional Kohati (Munaskoh) yang digelar di Ambon, Pebruari 2018 lalu.
Kepada wartawan www.arkifm.com via seluler, Mutya menuturkan, jabatan ini amanah dengan perjuangan yang cukup berkesan dalam catatan perjalanan menjadi aktifis. Ada banyak tradisi dalam pemilihan posisi strategis di PB HMI atau PB KOHATI yang sedikit berbenturan dan menjadi kendala, sebut saja pertimbangan dimana untuk menjadi ketua atau menduduki jabatan strategis di HMI haruslah dari kampus besar dan cabang besar, kampus seperti Univeristas Indonesia, Universitas Hasanuddin dan lain sebagainya.
“saya hanya ingin membuat kader HMI atau KOHATI NTB ataupun kita yang dari kampus kecil bisa menunjukkan kualitas terbaik. Artinya kalau diiberikan kesempatan, kita bisa bersaing dan bisa melakukan apa yang menjadi harapan banyak pihak tentang organisasi ini.” tegasnya,
“pertama yang ditanya ketika masuk dalam kompetisi ketua KOHATI adalah, dia dari kampus mana?. Nah dalam menjawab pertanyaan seperti ini kita bisa membukti semuanya dengan rekam jejak dan konsistensi atau kontribusi kita dalam organisasi. Jadi saya hanya ingin buktikan, lulusan Universitas Cordova itu bisa bersaing karena penanaman prinsip yang sangat kuat, seperti konsistensi dan ide gagasan besar .” Imbuhnya, sembari berbagi pengalaman.
Menurut Mutya, apa yang diraih tidak lepas dari dukungan banyak pihak, baik itu pihak almamater kampus dan organisasi. Untuk itu, ia berharap proses dan jabatan ini bisa menjadi motivasi bagi alumnni Universitas Cordova bahwa, dalam persaingan apapun lulusan Undova itu mampu menunjukkan kualitas terbaiknya. Dan mampu untuk berkompetisi secara sehat dengan lulusan kampus besar lainnya di Indonesia.
“dengan jabatan ini, tentu tugas utama saya adalah menjaga kaderisasi organisasi. Dan saya juga ingin memberikan kontribusi lebih banyak untuk kampus dan daerah. Insyallah ada banyak hal yang bisa disinergikan, baik itu program dan jaringan.”Tukasnya.
Dalam kepengurusan periodesasi tahun 2018- 2020, terdapat 39 kader terbaik HMI yang mewakili masing-masing Badan Koordinasi Se-Indonesia, yang salah satunya berasal dari Badan Koordinasi Nusa Tenggara (BADKO NUSRA), dimana NTB didalamnya. Selain Mutya Gustina, ada juga beberapa alumni Undova lainnya yang menjadi pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam, yaitu Muhlisin dan LM Disromi. Kedua kader HMI ini sebelumnya adalah mahasiswa di jurusan Teknik Informatika dan jurusan Ilmu pemerintahan Universitas Cordova.
Seperti diketahui, dalam struktur tertinggi di HMI. Selain PB HMI yang bertanggung jawab secara umum tentang kaderisasi HMI, ada banyak badan dan lembaga khusus untuk meningkatkan potensi kader. Salah satunya adalah Korps HMI-wati (KOHATI), untuk menduduki jabatan tertinggi tersebut, semuanya butuh proses panjang, setidaknya ikut berkompetisi dalam Musyawarah Nasional KOHATI. (Enk. Radio Arki)