ARKIFM NEWS

Puskesmas Di Sumbawa Barat Kekurangan Dokter, Pelayanan Kesehatan Terganggu?

“Kebutuhan akan dokter pada layanan kesehatan menjadi suatu hal yang harus dipenuhi,  karena dapat beresiko bagi pasien apabila tidak ditangani dengan tepat.”

Sumbawa Barat. Radio Arki – Meski diakui tidak mempengaruhi kualitas layanan Puskesmas, tetapi kondisi layanan puskesmas di Sumbawa Barat yang kekurangan dokter patut menjadi perhatian. Kondisi itu, pasalnya juga dapat berdampak kepada kinerja dokter yang sudah ada.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Tuwuh, SAP kepada wartawan www.arkifm.com, belum lama ini.

Dijelaskan Tuwuh, kekurangan dokter yang ada di puskesmas se-Sumbawa Barat setidaknya dapat berdampak kepada pembagian shipt atau jadwal kerja dokter. Jika ada dua dokter, maka bisa dibagi untuk dokter yang rawat jalan dan rawat inap, konsulnya juga bisa ganti-ganti. Kalau sekarang, pelayanan di puskesmas harus dilakukan oleh hanya satu dokter, kondis ini tentu sangat menyulitkan pelayanan, dan itulah konsekuensinya kekurangan dokter.

“Seharusnya dalam puskesmas itu ada 2 hingga 3 dokter. Maka kebutuhan baru bisa terpenuhi. Namun saat ini, karena ada puskesmas yang hanya ada satu dokter, jika pelayanan di jam kantor, dokternya tetap standby. Tetapi jika pelayanan di luar jam kantor, dokter tersebut menjadi dokter konsul. Dia akan datang ke puskesmas kalau ada hal yang emergency, tapi kalau tidak cukup dengan konsul saja,” ungkapnya.

Kendati demikian, tuwuh berdalih bahwa tidak ada dampak signifikan kepada pelayanan. Jika ada kebutuhan mendesak, maka bisa diantisipasi dengan diperbantukan oleh dokter dari puskesmas lain. Itu juga bagian dari strategi pelayanan.

Ditanya soal penyebab kekurangan dokter, Tuwuh mengatakan bahwa ada satu dokter PNS yang mengundurkan diri, satu dokter yang menjadi kepala puskesmas, dan 3 dokter sedang mengambil pendidikan dari dokter umum ke dokter spesialis.

“Puskesmas yang ditinggal oleh dokternya untuk pendidikan adalah dokter dari puskesmas sekongkang, puskesmas poto tano, dan puskesmas Taliwang yang pindah ke RSUD Asy Syifa kemudian mengambil pendidikan,” bebernya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga dokter, Dari Dinas Kesehatan sudah mengajukan 6 dokter penambahan untuk PNS, dan 6 dokter lagi untuk yang PTT untuk dapat dipenuhi di tahun 2019. Sedangkan untuk tahun 2018, diupayakan agar adanya penambahan 4 sampai 5 dokter. Jika disetiap puskesmas sudah ada 2 sampai 3 dokter maka kebutuhan kita akan dokter sudah terpenuhi.

“Kita sudah siapkan intensif untuk dokter 3,8 juta untuk setiap dokter, ada kenaikan dari tahun kemarin yang hanya 3,5 juta. Selain itu dipuskesmas juga ada jasa pelayanan. Tidak hanya itu, Jika rumah dinas di setiap puskesmas masih ada yang kosong, maka dokter akan diprioritaskan tinggal disitu.” Tutupnya. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Dinas DIKBUD KSB Mengucapkan Selamat Atas Penghargaan Bupati dan Wabup KSB dari Seven Media Asia

ArkiFM Friendly Radio

Enam Hari Pencarian, Mayat Pemacing Terseret Gelombang Akhirnya Ditemukan

ArkiFM Friendly Radio

Demo di Mataram Ricuh, Mahasiswa Luka Luka

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment