“Hubungan kelembagaan antara kepolisian dan lembaga lain, seperti mahasiswa sangat dibutuhkan. Hubungan tersebut tentunya diharapkan akan mampu memperkuat lembaga penegak hukum dalam pelaksanaan tugasnya.”
Sumbawa Barat. Radio Arki – Belum lama dilantik, kepala kepolisian resor Sumbawa Barat, AKBP Mustafa, S.Ik terus membangun hubungan kemitraan dengan berbagai lembaga, termasuk bersama Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Sumbawa Barat (HMI KSB). Hubungan itu diharapkan mampu menjadi penyeimbang dalam pelaksanaan tugas kepolisian.
Dalam acara silaturrahim yang digelar HMI KSB, Rabu 25/4 siang kemarin, di sekretariat HMI KSB, ketua HMI KSB, Riska Amroni menyampaikan sejumlah gagasan untuk memperkuat kemitraan dengan kepolisian, salah satunya adalah bagaimana supaya polres Sumbawa Barat dapat membuat kampung atau ‘Desa atau Kampung Aman dan Sadar Hukum.
“Ada beberapa usulan kami di HMI kepada Polres Sumbawa Barat terkait upaya dalam meningkatkan keamanan dan kesadaran masyarakat. Termasuk diantaranya yaitu membentuk desa percontohan yang kami beri nama kampung aman dan sadar hukum,” ujar Amroni.
Dijelaskan, kampung aman dan sadar hukum ini terinspirasi dari gerakan agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang berhasil memperkuat tatanan sosial di tengah tengah masyarakat. Point yang paling penting dari program tersebut (PDPGR, red) adalah semangat gotong royong yang dibentuk secara kolektif. Dari semangat inilah kepolisian dapat melihat itu sebagai potensi mendorong terbentuknya kesadaran di tengah masyarakat tentang keamanan dan sadar hukum.
“Rasa aman itu harus dibentuk dari pemahaman dan kesadaran terlebih dahulu. Pemahaman yang kami maksud disini tentu tanggung jawab terhadap keamanan harus menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga pemerintah hingga perangkat dibawahnya mengambil bagian tersebut dengan membuat program keamanan yang efektif dan kreatif. Yah.. bisa kita mulai dari pencanangan kampung aman dan sadar hukum terlebih dahulu, dan goalnya yaitu menjadi icon kampung tersebut,” terangnya.
Secara detail, lanjut Amroni, konsep program ini bisa ditambah muatannya dengan menjadikan kampung tersebut sebagai kampung bebas narkoba dan kampung sadar lalu lintas. Jika program ini sukses, kedepan dampak dari program ini bisa meluas hingga daerah. Bahkan bisa menjadi ikon daerah sebagai daerah aman dan sadar hukum.
Kegiatan silaturrahmi ini dihadiri oleh kader HMI Cabang Sumbawa Barat dan jajaran Korps Alumni HMI (KAHMI). Nampak kapolres Sumbawa Barat sangat antusias menyambut baik ide gagasan HMI. Bahkan, program itu sebenarnya sudah pernah didiskusikan bersama jajaran polres KSB, dan akan segera dikomunikasi bersama pemerintah daerah.
“Kami pernah diskusikan di internal kepolisian. Namun hal ini perlu kita diskusikan lebih lanjut dengan pemerintah daerah. Karena yang mengetahui persis tatatan sosial di tengah tengah masyarakat adalah pemerintah daerah. Kedepan, jika efektif bisa kita tindaklanjuti seperti dengan program lomba desa aman dan sadar hukum terlebih dahulu,” ujarnya.
Selain membahas tentang kampung aman dan sadar hukum, pertemuan silaturrahmi HMI KSB dengan Kapolres juga membahas beberapa permasalahan kriminalitas, baik yang telah terjadi maupun potensi gangguan keamanan lainnya. Termasuk diantaranya mengenai maraknya narkoba, kasus kekerasan perempuan dan anak, penyakit masyarakat, pelanggaran lalu lintas, perdagangan manusia, hingga strategi menangkal paham radikalisme dan terorisme. (Enk. Radio Arki)