ARKIFM

Budaya Bergeser, Wabup KSB : Harus Bijak Memanfaatkan Teknologi

“Tantangan arus gelombang globalisasi memberikan dampak yang sangat signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Termasuk merubah tatanan budaya dan kebudayaan yang menjadi warisan para leluhur. Untuk itu, perlu ada upaya untuk menangkal arus globalisasi dengan perkembangan teknologi yang tersaji dalam kehidupan saat ini”

Sumbawa Barat. Radio Arki – Arus perkembangan zaman saat ini dengan berkembangnya berbagai teknologi komunikasi telah berhasil membentuk budaya baru di tengah tengah masyarakat. Hal demikian telah berhasil menggeser budaya dan kebudayaan tradisional menjadi budaya modern industry digital. Maka, untuk menjawab tantangan tersebut, harus bijak memanfaatkan teknologi yang ada jika kita masih menginginkan budaya dan kebudayaan daerah dipertahankan.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, S.T dalam sambutannya pada Forum Group Discussion (FGD) Kebudayaan Daerah, yang digelar oleh Disbudpar KSB di Kedai Sawah, Kemarin (9/05).

Dijelaskan Wabup, revolusi industry saat ini yang merupakan hasil dari peradaban manusia, dimana arus teknologi menjadi suatu hal yang tidak mungkin ditolak.  Melihat kondisi ini, tentu harus ada langkah langkah antisipasi agar budaya dan kebudayaan tradisional tidak bergeser atau bahkan hilang.

“Kita harus bisa menyikapi arus teknologi informasi digital dengan bijak, tanpa harus meninggalkan budaya dan kebudayaan daerah yang ada. Termasuk budaya lokal yang bersandar pada etika dan estetika”, Jelas Wabup

Dihadapan Sekda KSB, Wakil Ketua DPRD KSB, Kadis Budpar Kabupaten Dompu, Kepala UPTD Taman Budaya Mataram, dan Kepala Balai Cagar Budaya Wilayah Bali dan Nusa Tenggara selaku narasumber dalam FGD. Wabup juga mengungkapkan bahwa, dahulu masyarakat Sumbawa Barat banyak menyaksikan kebudayaan tradisional, serta permainan tradisional seperti permainan Pake’ (gasing) dan lainnya. Sementara saat ini sudah sangat langkah sekali ditemui, yang ada saat ini justru masyarakat dihadapkan dengan dunia digital.

“Saya Berharap melalui FGD ini kita (Peserta FGD, red) bisa merumuskan pokok kebudayaan, serta mengeluarkan regulasi sebagai instrumen menjaga budaya dan kebudayaan daerah”, harapnya.

Penyusunan pokok pikiran kebudayaan daerah, menurut Wabup, sangat dibutuhkan. Harapannya, tidak hanya mempertahankan kebudayaan daerah. Tetapi juga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Silahkan tim perumus bersinergi dengan Kabupaten lain untuk menyusun pokok pikiran kebudayaan. bukan saja lokal KSB, namun berbicara budaya dan kebudayaan NTB, yakni Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo). (Enk. Radio Arki)

 

Related posts

Burhanuddin Terpilih Sebagai Ketua HWSB Jabodetabek

ArkiFM Friendly Radio

Dua Pengunjung Pantai Cemara Nyaris Tewas Tergulung Ombak

ArkiFM Friendly Radio

Selamat Hari Pers Nasional

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment