Luhut : Smelter Baiknya Ada Di Daerah Penghasil
Sumbawa Barat. Arki Radio- Keinginan pemerintah daerah Sumbawa Barat untuk mendorong pemilik tambang Batu Hijau agar membangun Smelter di Sumbawa Barat semakin kuat. Pasalnya, keinginan tersebut akhirnya mendapat respon positif Menteri Koordinator (Menko) kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, saat dalam kunjungannya, di townsite Batu Hijau, Sekongkang.
“baiknya dibangun di daerah. Terutama daerah penghasil,” ujar luhut, saat berdiskusi santai dengan sejumlah petinggi PT NNT dan pemerintah daerah Sumbawa Barat, senin (24/10) siang tadi, di Townsite Batu Hijau.
Prinsipnya harus bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada rakyat dan warga setempat, imbuhnya
Dalam pertemuan saat kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman, di Townsite Batu Hijau, senin (24/10) siang tadi, sejumlah petinggi perusahaan, baik itu petinggi PT NNT (Presdir, Rahmat Makasau) dan PT AMI (Komisaris Utama, Muhammad Lutfi), serta pimpinan daerah Sumbawa Barat Juga hadir.
Sementara itu menanggapi prihal tersebut, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST, menegaskan bahwa, ini adalah respon positif dari pemerintah pusat terhadap keinginan daerah. Dan hal ini idealnya bisa direspon sama oleh perusahaan PT NNT ataupun oleh pemegang saham Utama perusahaan baru di Batu Hijau (PT AMI) nanti.
“pak luhut itu dulunya juga pernah menjabat jadi menteri ESDM, jadi pasti ada kaitan dengan kementerian terkait (menteri ESDM) saat ini,” ujarnya
Menurut Fud, respon positif yang disampaikan Koordinator kementerian kemaritiman adalah modal besar terhadap pemerintah daerah Sumbawa Barat. Karena selain orang yang dikenal dekat dengan presiden Jokowi Dodo. Menko kemaritiman juga punya kaitan langsung dengan beberapa kementerian dibawahnya. Sehingga untuk mendorong keinginan daerah tentang pembangunan smelter di Daerah penghasil, akan semakin menguat.
“respon pak luhut tidak berlebihan kalau kita sebut sebagai respon Pemerintah Pusat. Jadi kita ingin kejar ini. Karena ada banyak manfaat yang bisa diberikan apabila smelter dibangun di KSB,” tegasnya
Lebih lanjut, ia berharap, warga Sumbawa Barat untuk tetap menjaga kondusifitas daerah, karena kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi juga merupakan modal besar untuk pembangunan smelter secara khusus, dan juga untuk investasi lainnya.
“ini adalah respon luar biasa. Kita akan kejar. Kebetulan kita (pemerintah darah KSB) diundang untuk menyampaikan berbagai program pembangunan kita yang bisa dibantu oleh pemerintah pusat,”tutupnya.
Seperti diketahui, pembangunan smelter di Batu Hijau yang merupakan kewajiban yang diamanahkan UU, ternyata belum membuat perusahaan asal Paman Sam ini bergeming. Bahkan, belakangan saham perusahaan ini justru dijual kepada perusahaan nasional PT Amman Mineral Internasionan (PT AMI). Perubahan kepemilikan ini diharapkan pemerintah daerah setempat, akan bisa memuluskan pembangunan smelter di Daerah setempat. (US-ArkiRadio)