ARKIFM NEWS

Perluas Jangkauan Program, INOVASI Tandatangani Perjanjian Kemitraan Baru dengan LSM dan Organisasi Pendidikan

“Upaya INOVASI membangun kemitraan dengan LSM dan lembaga pendidikan pemerintah untuk memperkuat mutu pembelajaran dan memperluas jangkauan program di berbagai daerah”.

Surabaya. Radio Arki – Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), sebuah program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia, telah memilih 17 organisasi non-pemerintah (LSM dan yayasan) dan universitas atau lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) sebagai mitra INOVASI dalam melaksanakan berbagai program rintisan peningkatan mutu pendidikan. Mitra mitra tersebut adalah CIS Timor, Dompet Dhuafa, Edukasi 101, Forum Lingkar Pena, Sahabat Pulau Indonesia, Jaringan Semua Murid Semua Guru, SIL, Taman Bacaan Pelangi, Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Borneo Tarakan (UBT), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), dan Yayasan Sulinama.

Kemitraan ini secara resmi diluncurkan pada acara Seminar Partnerships for Learning II yang diselenggarakan minggu ini di Surabaya. Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Moch Abduh, PhD, dan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Dr. Awaluddin Tjalla. Selain itu, hadir pula perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten mitra INOVASI, para mitra terpilih, serta para praktisi dan penggiat pendidikan.

Sejalan dengan berbagai program rintisan (pilot) yang saat ini dilaksanakan oleh INOVASI, kemitraan baru ini akan menjadi upaya untuk turut meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang literasi dan numerasi di provinsi-provinsi mitra INOVASI, yaitu Jawa Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Peningkatan mutu di jenjang pendidikan dasar pada akhirnya akan turut berkontribusi meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.

Kemitraan INOVASI dengan 17 mitranya tersebut akan berlangsung selama 9-12 bulan. Bidang-bidang yang menjadi fokus utama program rintisan yang dilaksanakan oleh para mitra INOVASI termasuk, misalnya, pelatihan guru  dalam hal kemampuan literasi dan numerasi dasar, pendidikan inklusif, kepemimpinan yang berpihak pada pembelajaran, pemberdayaan orang tua dan keterlibatan masyarakat, perpustakaan yang ramah anak, dan beberapa inisiatif lainnya yang dilakukan guna memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa kelas awal SD/MI. Seluruh program rintisan tersebut akan dipantau oleh INOVASI, selain itu hasil dan kemajuan yang dicapai akan INOVASI informasikan langsung kepada para pembuat kebijakan terkait, baik itu di tingkat pusat maupun daerah.

“Kemitraan baru ini akan membantu memperluas kegiatan INOVASI di kabupaten mitranya, dan akan turut berkontribusi dalam menghasilkan bukti-bukti dan pendekatan yang efektif meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa SD/MI. Program rintisan yang dilakukan melalui kemitraan ini juga menjadi bentuk upaya kami dalam memperluas jangkauan program dan juga agar semakin banyak bekerja dengan orang tua, masyarakat, dan tenaga kependidikan setempat. Para pemangku kepentingan ini memainkan peran kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.”, Mark Heyward, Direktur Program INOVASI, hari ini (7/11).

Sementara itu, Chris Barnes, Konsul Jenderal Australia di Surabaya juga menyampaikan bahwa pentingya adanya kemitraan baru dan juga peluncuran resmi dari kemitraan tersebut. Karena dengan adanya hubungan kemitraan baru akan memberikan dampak positif dalam rangka penguatan mutu pembelajaran di kelas.

“Melalui kerja sama dengan berbagai organisasi pendidikan di daerah, INOVASI akan memperkuat upaya peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Para mitra baru ini akan turut berkontribusi terhadap kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih baik lagi. Pengalaman berharga dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing mitra, tentu akan berkontribusi terhadap keberhasilan program rintisan yang dilakukan. Acara peluncuran pada seminar minggu ini menjadi kesempatan bagi para mitra untuk berkumpul, dan akan menjadi kesempatan berharga untuk mendorong keterlibatan dan kolaborasi antara lembaga pendidikan, LSM dan pemerintah daerah”, Tukas Chris Barnes. (Enk. Radio Arki)

 

Related posts

Kementan Tinjau Lokasi 1000 Desa Sapi di Loteng

ArkiFM Friendly Radio

Pujian Raja Salman soal Toleransi di Indonesia Jadi HL Media Saudi

Gandeng INOVASI, Pemda KSB Rumuskan Kebijakan Strategis Pendidikan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment