Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M. menjadi narasumber dalam pertemuan Perencanaan (Visioning Workshop) yang digelar United Nation’s Children Fund (UNICEF), kemarin sore (10/7) di Ruang Pertemuan Svarga Resort Senggigi.
Dalam pemaparannya, Bupati menjelaskan Bahwa modal utama kesuksesan KSB dalam menuntaskan persoalan sanitasi masyarakat adalah semangat gotong royong.
Di KSB gotong royong bukan hanya slogan, tapi gotong royong telah menjadi instrumen dalam ikhtiar mensejahterakan masyarakat dan membangun daerah. Hal tersebut diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong.
Dengan sistem yang dibangun melalui peraturan daerah tersebut, semua pekerjaan pembangunan bisa diselesaikan. Dalam hal penuntasan buang air besar sembarangan, pada 100 hari pertama sejak bupati dilantik sudah berhasil menuntaskan 6.212 jamban untuk masyarakat sehingga KSB menjadi Kabupaten pertama di NTB yang tuntas buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
Bupati percaya bahwa perilaku buang air besar sembarangan bukanlah budaya, namun semata-mata karena ketidakberdayaan masyarakat untuk mengakses jamban. Sehingga solusi yang tepat untuk dilakukan adalah menyediakan jamban untuk masyarakat yang belum memiliki akses.
“Berdasarkan pengalaman kami, ketika masyarakat sudah 7 hari saja menggunakan jamban, maka seterusnya mereka tidak akan buang air besar sembarangan lagi. Hal ini terjadi karena mereka (masyarakat) sudah merasakan manfaatnya, sehingga dengan sendirinya enggan untuk kembali buang air besar sembarangan,” Kata bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa saat ini KSB sedang berikhtiar untuk menuntaskan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Setelah pilar pertama tuntas dengan tercapainya ODF, maka empat pilar selanjutnya tentu lebih mudah untuk dituntaskan.
“Insya allah dengan kerjasama semua pihak mulai dari Agen Gotong royong, ASN pendamping, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, sampai kabupaten STBM akan tuntas sebelum hari lahir KSB yang ke 16 pada tanggal 20 November mendatang,” Ujar bupati.
Menaggapi pemaparan Bupati, Mrs. Ann thomas yang merupakan chief of WASH (Water, sanitation and hygiene) UNICEF Indonesia sangat tertarik untuk menjadikan KSB sebagai model dalam hal penuntasan STBM.
“Kami siap mendampingi dan membantu KSB dalam mensukseskan program STBM di KSB dan dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke KSB untuk berdiskusi dan menginventarisir apa saja yang menjadi kebutuhan KSB untuk kami bantu dan beri dukungan,” Kata Ann.
Untuk diketahui, peserta kegiatan merupakan perwakilan UNICEF dari berbagai daerah dan negara. Diantaranya adalah UNICEF Perwakilan India, UNICEF Perwakilan New York, UNICEF Perwakilan Jepang, UNICEF Perwakilan Papua, UNICEF Perwakilan Makassar, UNICEF Perwakilan Jakarta dan UNICEF perwakilan NTT/NTB.
Sementara itu, hadir juga dalam pertemuan tersebut Perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI Bapak Nugroho, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda KSB, Kepala Dinas Kesehatan KSB, Kepala Dinas Lingkungan Hidup KSB dan Sekretaris Dinas PUPRPP KSB. (Tim. Radio Arki)