Meninggalnya H.M. Syafii Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat periode 2009/2014 pada Rabu 14 Agustus 2019, telah meningalkan rasa haru yang cukup mendalam bagi masyarakat Sumbawa Barat.
Sosok yang penuh kharismatik dan bersahaja tersebut, telah menjadi sosok sejarah pada masa-masa awal pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat. Selama beliau memimpin DPRD Sumbawa Barat, telah banyak kebijakan yang ditelurkan demi kesejahtreraan masyarakat, dan membuat sosok beliau sangat sulit dilupakan oleh masyarakat terutama koleganya sesama anggota legislative dan mitra kerjanya di lembaga eksekutive.
Rasa haru yang medalam tersebut pun disampaikan oleh Adi Pranajaya, seorang tokoh perfilman nasional yang berasal dari Sumbawa. Melalui rilis beliau, Mas Adi sapaan akrabnya menyampaikan rasa kehilangan seorang sosok panutan yang selama ini telah menjadi inspirasinya dalam berkarya dan menjadi sosok panutan semasa menjadi mahasiswa di Universitas Mataram.
Rasa haru yang mendalam tersebut disampaikan saat bersama istrinya di Makkah, sedang menjalankan ibadah haji.
H. Syafii adalah seorang ayah yang sangat baik dan seorang pemimpin yang hebat. Pada awal 1980an, Desa yang dipimpinya yaitu Desa Beru Kec. Jereweh Kab. Sumbawa (belum menjadi KSB) meraih predikat Desa Terbaik tingkat Nasional. Berkat kemampuan beliau sebagai seorang pemimpin (Kepala Desa) mengajak masyarakat bersama-sama membangun Desa Beru.
Saya dan 4 teman mahasiswa Unram pada tahun 1985 selama 3 bulan tinggal di rumah beliau yang terletak di sebelah masjid Jerweh, dalam rangka KKN. Banyak pelajaran penting dan pengalaman hebat yang kami dapatkan selama KKN dan tinggal di rumah beliau. Keramahan keluarga beliau (termasuk istri dan anak-anaknya) menerima dan melayani kami sebagai ‘tamu’ yang dalam perjalanan waktu kemudian menganggap kami sebagai anak-anaknya sungguh patut menjadi teladan. Terakhir beliau menjabat sbagai Ketua DPRD KSB dari Golkar yang setelah itu menyatakan pensiun dari dunia Politik.
Semoga Allah swt mengampuni segala kekhilafannya selama hidup, diterima semua kebaikannya (sebagai amal ibadah), dilapangkan kuburannya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Allah swt.
Dan insya Allah almarhum husnul khotimah. Amin ya rabbal alamin…”