ARKIFM NEWS

Bupati Tawarkan Tanah Pribadi di Taliwang dan Brang Rea Kepada Warga Takris

Sumbawa Barat. Radio Arki – Warga Dusun Takris akhirnya melepaskan lahannya, untuk di beli PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT. AMNT) sebagai lokasi pembangunan industri peleburan dan pengolahan hasil tambang (Smelter) dan industri turunannya di Kecamatan Maluk.

Kesepakatan warga yang dipimpin Kepala Dusun, Pak Wagiman bersama Pemerintah Daerah sebagai fasilitator percepatan pembebasan lahan dan pembangunan Smelter ini tercapai di Gedung Serbaguna Sangkaladi, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Rabu sore (21/08).

Warga Dusun Takris merupakan warga terakhir yang melepaskan lahannya untuk lokasi pembangunan Smelter. Kesepakatan diwarnai dengan isak tangis warga Takris, termasuk Bupati.

Bupati dan Warga Takris pun saling bersalaman dan berpelukan. Dilepaskannya lahan, fasilitas dan tanaman warga Takris ini menjadi jawaban bahwa warga se Kecamatan Maluk mendukung kehadiran Smelter.

Kesepatakan ini juga menjawab bahwa Industri Smelter akan segera hadir di KSB, Provinsi NTB. Hadir dalam kegiatan, Kapolres Sumbawa Barat, Dandim 1628/Sumbawa Barat, Manajemen PT. AMNT, Asisten II dan III Setda KSB, Ulama, Kepala OPD, Kepala Bagian Setda KSB, Camat se-KSB dan para warga di Kecamatan Maluk.

Warga Takris mau melepaskan lahan, fasilitas dan tanamannya setelah Bupati dibantu Kapolres, Dandim dan Asisten II Setda KSB meyakinkan warga bahwa pembayaran pembelian lahan menggunakan harga tertinggi yang ditetapkan tim Appraisal.

Selain itu, Bupati komit untuk siap merelokasi rumah warga. Tidak hanya itu, Bupati juga komit akan menyediakan lahan yang akan digarap warga. Bahkan Bupati menawarkan tanah pribadinya di Taliwang dan Brang Rea untuk dimiliki Kepala Dusun Takris dan warganya.

‘’Pemda siap relokasi, rumah dibangunkan, termasuk rumah anak-anak bapak, fasilitas umum, fasilitas sosial, jalan dibuat bagus. Lahan kami siapkan. Tiga bulan kami akan siapkan, selama itu sampai bapak-bapak belum masuk rumah baru, silahkan tetap tinggal di Takris, garap lahan dan kebun bapak,” kata Bupati.

Selain berkat negosiasi alot yang dipimpin Bupati selaku Pembina Tim Percepatan Pembangunan Semlter di KSB, Provinsi NTB, dilepaskannya lahan, fasilitas dan tanaman warga Otak Keris ini juga berkat dukungan dan bantuan para ulama, tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (toma) se-KSB. (Tim. Radio Arki)

Related posts

Musda IV IJTI NTB diprediksi akan munculkan 4 Calon Ketua berpengalaman

ArkiFM Friendly Radio

Unik, TPS 7 Menala Meriahkan Pemilu dengan Nuansa Budaya

ArkiFM Friendly Radio

Gubernur Dituding Diskriminasi Membangun NTB

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment