NEWS

Aksi Jilid II Mahasiswa NTB Ricuh, 26 Mahasiswa Ditekuk, Lima Aparat Tumbang

Mataram. Radio Arki – Aksi penolakan pengesahan RUU KUHP dan RUU KPK, Jilid II Mahasiswa diberbagai kampus NTB, diwarnai kericuhan antara aparat dengan mahasiswa, Senin (30/9).

Kapolda NTB mengatakan, awalnya dia menyampaikan kepada seluruh massa aksi agar melakukan aksi damai tidak anarkis, atau bahkan memprovokasi keadaan.

“Kita minta mereka (Mahasiswa) agar melakukan aksi damai, tidak berbuat rusuh. Tapi yang terjadi tadi aksi lempar batu,”ujar Kapolda NTB, Senin (30/9) malam.

Terlihat, dari pantauan media ini, terjadi kericuhan antara Polisi dan Mahasiswa disekitar halaman kantor dewan.

Lebih lanjut Nana Sudjana menguraikan bahwa, upaya kepolisian kepada mahasiswa tetap pada pendekatan dari hati. Juga himbaunnya saat tadi, agar tidak terjadi aksi rusuh. Mahasiswa diminta supaya masuk menemui dewan, tapi dengan syarat harus perwakilan. Artinya tidak semua di perbolehkan masuk.

“Pendekatan humanis udah dilakukan. Kita mempersilahkan perwakilan mereka untuk masuk kedalam (kantor Dewan). Justru mereka minta dan memaksakan diri untuk masuk semua, sementara kita juga punya aturan sendiri,” bebernya.

Sementara yang diduga melakukan pelemparan atau provokator telah diamankan di Polda NTB, untuk di mintai keterangan lanjutan.

“Ada sekitar 26 orang yang kita angkut tadi untuk diproses. Yang terlihat ternyata bukan hanya mahasiswa, dari sekian yang kita amankan ada dua orang warga yang ikut terlibat dalam aksi itu. Keduanya diduga provokator,” cetusnya.

Menurut keterangan yang disampaikan Kapolda bahwa, ada sekitar lima orang dari anggota yang jadi korban pelemparan batu dan satu orang dari TNI.

Secara terpisah, Komentar salah satu anggota massa aksi yang terlibat, David Putra Alfatih, mengakui aksi dibubar paksa oleh aparat kepolisian. Dia tidak berkomentar panjang, di tanya seputar soal berapa anggotanya yang di angkut paksa, ia menjawab anggotanya masih aman.

“Dari data anggota yang ikut serombongan kita, yang dihimpun sementara masih terpantau aman,” ucapnya. (M Arif. Radio Arki)

Related posts

Kapal Cepat di Dermaga F3 Poto Tano Mulai Beroperasi

ArkiFM Friendly Radio

Bupati KSB Paparkan Konsep Gerakan Sosial Intelektual di Hadapan Mahasiswa BEM SI

ArkiFM Friendly Radio

Kades DSB : Sejarah Kekejaman PKI Tidak Boleh Terulang

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment