Semua Elemen Di Sumbawa Barat Bersatu Memperkuat NKRI
Sumbawa Barat. Radio Arki- Menguatnya isu tentang disintegrasi bangsa yang menjadi ikutan atas kasus dugaan penistaan agama oleh BTP, ternyata membuat pemerintah dari pusat sampai ke daerah harus memperkuat barisan untuk menangkal isu tersebut. setidaknya itulah yang menjadi latar belakang digelarnya apel nusantara, Rabu 30/11 siang kemarin, di Komplek perkantoran KTC Taliwang.
Kegiatan itu melibatkan berbagai unsur masyarakat dan pemerintah. Baik itu TNI, Polri, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dalam kesempatan itu semua elemen tersebut menyampaikan komitmen untuk menjaga dan memperkuat kesatuan NKRI dan menepis isu makar yang belakangan menguat.
Dalam orasainya, Ketua MUI KSB, KH Syamsul Ismail, LC, mengungkapkan, NKRI adalah harga mati, dan tidak ingin ada oknum yang menghancurkan atau merobek semangat kesatuan yang selama ini dibangun dalam bingkai bernegara di Indonesia.
Ia menegaskan, sebagai Majelis Ulama, pihaknya berkewajiban untuk untuk memperkuat NKRI. Karena itu merupakan bagian dari kecintaan terhadap Agama yang diajarkan dalam Islam. Untuk itu, perjuangan untuk mempertahankan NRKI adalah jihat yang akan senantiasa diserukan.
“Kami dari para ulama siap untuk berjihat untuk kesatuan NKRI, tidak ada kata kalau ulama sebagai perobek NKRI dan sejarah telah mencatat bahwa semua mujahid itu sebagaian besarnya adalah ulama” tegasnya.
Ulama tidak bisa dipisahkan dengan Umaro’, lanjutnya, mari bergandeng tangan dan kembali kepada dasar Negara kita bahwa Indonesia telah diikat oleh Pancasila dan telah tuntas diperdebatkan dalam masa memperjuangan kemerdekaan.
Disatu sisi, pimpinan pondok Himmatul Ummah tersebut, juga menegaskan bahwa setiap persoalan idealnya harus diselesaikan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan koridor hokum yang berlaku. Artinya hukum tidak boleh tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas, hukum harus tetap sama antara muslim dan muslim, ataupun pihak lainnya.
Sebelumnya, Kepala Dandim Sumbawa, Sumanto, S.Sos, mengatakan, harus ada sikap saling toleran dalam hubungan berbangsa dan bernegara. Begitupun dalam memanfaatkan tekhnologi yang ada. Media Sosial, seperti facebook, twitter dan berbagai media lainnya adalah sarana yang semestinya dimanfaatkan untuk hal positif.
“kita harus saling menghargai, di Medsos (Media Sosial) kita juga harus hati hati menulis status. Jangan sampai ada ketersinggungan apalagi sampai berisi muatan SARA,” tandasnya
Sementara itu, ketua KNPI KSB, Trisman ST dalam orasinya berharap, TNI dan Polri jangan karna adanya isu dan perbedaan seperti ini, baru menyatakan untuk bersatu. Perlu penguatan semangat NKRI yang terus menerus, dan semangat itu harus diwujudkan dengan kerja dan karya yang nyata.
“pelajar belajarlah yang sungguh sungguh. Nelayan, petani, wartawan dan seluruh elemen bangsa mari kita perkuat bangsa ini. Jangan sampai ada yang merobek merah putih, karena kami pemuda akan berada didepan untuk membelanya,”ucap Trisman dengan lantang. (AB-ArkiRadio)