Sumbawa Barat. Radio Arki- keseriusan pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat untuk membangun system pelayanan yang maksimal ternyata bukan isapan jempol belaka, selain melakukan mutasi secara masal, selasa (3/1) siang ini. Pemerintah daerah setempat melalui Wakil Bupati Sumbawa Barat menegaskan akan melakukan pemotongan honor kepada honorer dan PTT yang tidak hadir tanpa informasi atau tidak masuk kantor.
Meski demikian tak perlu khawatir, selain menyiapkan tindakan tegas, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin akan menaikkan honor atau uang transportasi bagi honorer dan PTT di Sumbawa Barat untuk memberikan penghidupan yang lebih layak, serta meningkatkan pelayanan maksimal terhadap public.
“bagi Honorer akan diberikan Gaji dari Rp 1 juta sampai dengan Rp 1.5 juta. dan bagi tenaga sukarela dan SK kegiatan akan diberikan uang Pengganti Trasportasi dari angka Rp 750 ribu sampai dengan Rp 1 juta. Tetapi bagi para honorer dan PTT, baik itu sukarela dan Pegawai SK kegiatan yang tidak masuk dalam 1 Hari dilihat dari Absensinya, maka langsung akan dipotong honor atau uang trasnportasinya berkisar Rp 25 ribu sampai dengan Rp 50 ribu.” Bebernya, didepan ASN lingkup pemerintahan setempat, selasa 3/1 pagi tadi.
Model pemberian honor tersebut, lanjutnya, akan memperhatikan great atau tingkatan pendidikan formil setiap honorer dan PTT.
Lebih lanjut, selain memberikan penghargaan dan sanksi kepada Pegawai Tidak Tetap (PTT), baik itu honorer dan pegawai SK kegiatan, Wakil Bupati Sumbawa Barat, juga menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada ASN, khususnya PNS yang tidak disiplin atau tidak hadir selama 45 hari.
“ untuk diperhatikan, bagi seluruh Pegawai Negeri bahwa mulai Tahun ini akan kita pakai Absen sistem online dimana setiap ASN yang terlambat akan dipotong Tunjangannya. Dan apabila 45 hari tidak masuk kerja dalam se-Tahun, maka sudah bisa diusulkan untuk dipecat dari ASN,”demikian, Fud Syaifuddin. (US-ArkiRadio)
