ARKIFM BERITA NASIONAL

Hari Kesepuluh, Aksi Long March Anggota SBSI Medan Menuju Istana Negara

Jambi. Radio Arki- Perjuangan untuk menuntut hak dan keadilan PK SBSI PT Pelindo I patut dikatakan perjuangan yang luar biasa. Setelah melakukan berbagai upaya dan merasa tidak ada titik temu terhadap persoalan yang diinginkan, ratusan Anggota SBSI  perusahaan itu memilih jalan nekat, yaitu melakukan aksi long  march dari medan menuju istana Negara.

Sejak dimulai pada tanggal 20 Januari 2017 lalu, perjalanan aksi long march anggota PK SBSI PT Pelindo Belawan sudah memasuki hari kesepuluh. Saat ini, rombongan aksi yang dipimpin langsung oleh ketua DPC Medan, April Waruwu telah sampai di Jambi, atau sudah tiga provinsi  yang dilewati dengan jarak tempuh 700 kilomter lebih.

“Sesekali beristirahat di bawah pepohonan, dan juga memasak di depan rumah warga setempat daerah hutan perkebunan, di daerah yang di lalui, sembari mengecek kondisi kesehatan masing-masing peserta,” tutur April Waruwu, dikutip SBSInews.com.

Dalam perjalanan itu, lanjutnya, peserta aksi mendapat sambutan dan dukungan dari sejumlah kalangan. Baik itu dari pejabat daerah setempat ataupun dari warga dan tokoh agama pada daerah yang dilalui. Bentuk dukunganpun beragam, ada yang sekedar memberikan tumpangan untuk menginap, ada juga yang memberikan sumbangan berupa makanan dan minuman.

“Seperti yang terjadi di Bagan Batu, kami disumbang sembako dan beras dua karung oleh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang merupakan pengurus mesjid di tempat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, di hari ke tujuh, yakni Kamis 26 Januari 2017, para buruh PT Pelindo I Medan yang tergabung dalam aksi long march Pengurus Komisariat Serikat Buruh Sejatera Indonesia (PK SBSI) Kopkarpel UPTK Belawan-Pelindo I telah berlalu meninggalkan kawasan Provinsi Riau menuju Provinsi Jambi.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besaranya kepada semua pihak di Sumatera Utara yang telah membuka hati dan memberikan bantuan moril maupun materil bagi perjuangan buruh ini. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat kali oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan, percayalah, tidak ada perbuatan baik yang akan menjadi sia-sia. Salam Solidaritas!” tutur April Waruwu.

Perjalanan itu rencananya akan terus dilakukan menuju Istana Negara, dan mendapat respon dari presiden Joko Widodo. Adapun tuntutan ratusan buruh peerusahaan tersebut adalah menolak pengalihan buruh PT Pelindo I menjadi tenaga out sourcing, menuntut dipenuhinya hak-hak buruh, meminta agar pemerintah pusat mengusut dan memberikan sanksi tegas kepada para petinggi PT Pelindo I dan juga pejabat pemerintah yang mempermainkan nasib buruh diwilayah setempat.

Sementara itu, Koordinator wilayah Sumatra Utara, Nicolas Sutrisman telah melakukan berbagai upaya,. Ironisnya tidak ada hasil yang memuaskan. Bahkan cendrung diabaikan oleh pemerintah setempat. Aksi unjuk rasa yang dilakukan ini, merupakan lanjutan dari aksi-aksi yang sudah berkali-kali digelar di depan kantor PT Pelindo I di Jalan Krakatau Ujung Nomor 100 Medan.

“Kami meminta PT Pelindo I membayarkan upah lembur. Kemudian Kami menolak status para karyawan PT Pelindo dialihkan ke perusahaan outsourching. Kami meminta agar para pekerja buruh PT Pelindo agar ditetapkan menjadi karyawan tetap,” ucap Nicholas.

Masa kontrak para pekerja PT Pelindo I rata-rata 17 tahun dan para pekerja sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan tersebut, lanjutnya. Tetapi perusahaan BUMN ini malah mengembalikan status mereka ke posisi awal dengan model outsourcing. Model ini, menurutnya adalah kejahatan perburuhan yang harus mendapat respon pemerintah pusat.

Sementara itu, Dewan Pengurus Pusat SBSI telah melakukan kordinasi terhadap persoalan tersebut. Bahkan dalam pertemuan yang digelar pada hari senin (30/1) siang kemarin, DPP SBSI yang ditemui Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (P3HI), Kemenaker, Sahat Sinurat dan Direktur Kelembagaan dan Kerja Sama Hubungan Industrial Kemenaker S Junaedah AR, mengungkapkan sudah mengirimkan Tim untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. sayangnya, sampai berita ini dionlinekan belum ada satupun dari pihak kementerian terkait yang menemui peserta aksi tersebut.

“mereka (kemenakaer) berkilah sudah mengirimkan tim yang terdiri dari dua orang mediator dan satu orang pengawas untuk melakukan crosscek kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara, Dinas Tenaga Kerja Kota Madia Medan dan Korwil SBSI Sumatera Utara,” ujar Sekjen DPP SBSI, Andi Naja FP Paraga.

“saya sudah langsung konfirmasi Koordinator Wilayah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (Korwil SBSI) Provinsi Sumatera Utara, Nicholas Sutrisman.Belum, tidak ada satupun Tim Kemenaker yang disebut-sebut telah turun.” Timpalnya. (US.ArkiRAdio)

Related posts

PKPA Peradi Mataram Diharapkan Bisa Memberi Jasa Hukum yang baik di Masyarakat

ArkiFM Friendly Radio

Malam Puncak Sagegar Desa Tepas Berlangsung Semarak

ArkiFM Friendly Radio

Pemakaman di KSB Bakal Diijadikan Sebagai Objek Wisata

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment