ARKIFM BERITA NASIONAL NEWS

Serahkan Balita Terlantar, Menteri Khofifah Tak Kuasa Membendung Air Mata

Kota Sidoarjo. Radio Arki – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tidak kuasa membendung air mata, saat menyerahkan 14 Balita calon anak angkat kepada 14 calon orang tua angkat, di UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita, Sidoarjo Dinsos Jawa Timur, Kamis (2/3) siang tadi.

Menteri Khofifah terlihat sibuk menyeka kedua sudut matanya, coba menyembunyikan rasa sedih. Kondisi itupun membuat puluhan peserta yang hadir pun ikut terharu melihat anak-anak yang ditelantarkan oleh orangtua kandungnya sendiri itu. Beruntung, masih ada yang berbaik hati menjadi orang tua angkat mereka.

Melalui rilis resmi kepada www.arkifm.com, Menteri Khofifah dalam sambuatannya menegaskan bahwa, adopsi anak harus dilihat dari kebutuhan perlindungan anak. Bukan kebutuhan calon orang tua asuh, sehingga calon orang tua asuh harus dipastikan memiliki komitmen memberikan pengasuhan dan perlindungan yang baik kepada anak.

“Bagaimanapun saya ini Ibu, hati siapa tidak terenyuh melihat bayi-bayi lucu ini dibuang dan ditelantarkan,” ungkapnya.

Menurut Khofifah, maraknya kasus pembuangan dan penelantaran bayi akibat mental masyarakat yang kurang bertanggung jawab. Akibatnya, banyak lahir bayi yang tidak diinginkan kehadirannya. Salah satu cara menutupi aib tersebut adalah dengan cara membuangnya. Tidak sedikit, kata Khofifah, yang ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

“Pola asuh orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak sangat kurang. Sehingga, banyak remaja yang begitu mudah tergelincir ke dalam pergaulan bebas dan seks bebas,” tuturnya.

Oleh karena itu, Ia berharap para calon orang tua angkat ini bisa memberikan perlindungan dan pola pengasuhan yang baik sehingga tumbuh kembang anak lebih optimal lahir dan batin.

“Jaga kualitas pengasuhan mereka, jangan sampai bayi-bayi tersebut kembali terlantar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Sukesih mengatakan pemerintah menerapkan syarat ketat bagi calon orang tua angkat (COTA) demi menjamin keamanan balita juga memastikan proses pengangkatan anak tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Proses adopsi juga membutuhkan waktu cukup lama karena harus melalui berbagai tahapan.

“Lamanya proses karena kami mengharapkan orangtua angkat benar-benar menyayangi mereka seperti anak kandungnya sendiri,” tuturnya. (US.ArkiRadio)

 

Related posts

Sumbawa Barat Belum Terbebas Dari Gizi Buruk

ArkiFM Friendly Radio

Ikuti dan Saksikan Sepak Bola Gubernur Cup 2022

ArkiFM Friendly Radio

Cegah Bencana, PT. AMNT Lakukan Normalisasi Sungai Maluk

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment