Sumbawa Barat. Radio Arki- Keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat untuk memperkuat keberadaan BUMDes di KSB dengan kebijakan nasional, ternyata harus sedikit memutar otak. Pasalnya dari 57 desa yang ada di Kabupaten Sumbawawa Barat, hanya ada 34 desa yang baru memiliki BUMDes, atau ada 23 Desa di Sumbawa Barat yang belum memiliki badan untuk meningkatkan perekonomian di Desa.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Ekonomi Dan Teknologi Tepat Guna Desa, DPMPD, Slamet Riadi, kepada www.arkifm.com, Senin (6/3) siang tadi.
“itupun belum aktif semua. Jadi kita akan dorong terus agar dimaksimalkan,” ujar Meta, demikian ia akrab disapa.
Menurut Meta, Prinsip untuk menghidupkan BUMDes yang paling utama adalah adanya potensi desa. Untuk itu pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan potensi desa. Baik itu produk unggulan dan juga produk lainnya yang sifatnya hasil pertanian dan perkebunan.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa, juga tengah melakukan penguatan kelembagaan BUMDes. Hanya saja, dalam melakukan penguatan kelembagaan tersebut, pihaknya akan lebih memprioritaskan satu BUMDes pada setiap kecamatan.
“kita tidak ingin target muluk-muluk. Pertama, kita ingin setidaknya di setiap kecamatan ada BUMDes yang aktif dan maksimal. Kedua, setiap desa punya produk unggulan yang bisa dijual atau dipasarkan sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat desa setempat. dan itu semua sesuai dengan kebijakan nasional dan pimpinan daerah.” urainya.
Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Kementerian Desa tengah menggodok model kerjasama BUMDes yang didukung oleh kementerian lain dan perbankan. Dan keberadaan BUMDes yang sehat sangat diharapkan sebagai system utama dalam model kerjasama tersebut. (US.ArkiRadio)