Sumbawa Barat. Radio Arki-Membangun kesadaran public atau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan memang bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan konsistensi dan kerelaan stackholder, seperti pemerintah setempat untuk turun ke lapangan dan memberikan ketauladanan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Setidaknya inilah yang terus dilakukan kelurahan Dalam, kecamatan Taliwang. Seperti mengajak warga dengan cara mendatangi satu persatu petugas RT dan stackhoder lainnya.
Dikatakan sekretaris Kelurahan Dalam, Syaiful Muslimin, mengatasi masalah Lingkungan & ketertiban umum tidak bisa diselesaikan diatas meja. Karena mustahil masyarakat akan terpanggil dan menyadari tentang setiap pesan pembangun tersebut. khususnya tentang pentingnya kebersihan lingkungan.
“membangun kesadaran (kebersihan lingkungan) masyarakat itu bukan perkara membalik telapak tangan. Rakyat kita butuh ketauladanan. Makanya kami tidak sungkan turun langsung menemui RT, RW, Kepala Lingkungan dan Tokoh masyarakat untuk sekedar mengajak membersihkan lingkungan sekitarnya,”terang Syaiful, Rabu (8/3) siang tadi.
Belum lama dilantik menjadi pemerintahan Kelurahan Dalam. Ia mengaku, bersama Lurah langsung berpikir langkah dan strategi untuk mengatasi permasalahan kebersihan lingkungan setempat. Karena ada banyak dampak
buruk ketika kebersihan lingkungan tidak terjaga, seperti penyakit dan termasuk persoalan sanitasi yang mungkin menyebabkan terjadinya genangan air pada setiap hujan turun.
Selain unsur-unsur tadi, dalam membangun kesadaran masyarakat setempat. Pihaknya juga mengajak elemen lain, seperti pihak kepolisian, tentara (Bhabinsa) dan juga agen PDPGR.
“semua kita pasti sepakat bahwa kebersihan lingkungan itu penting. Pesan inilah yang kita perkuat untuk membangun kesadaran masyarakat agar mau membersihkan lingkungan secara rutin, dan ataupun menggelar gotong royong membersihkan tempat umum yang cendrung dilihat dan dinilai kumuh dan kotor,”tegasnya.
“alhamdulillah sekarang kalau ada yang buang sampah sembarangan, seperti di sungai dan tempat umum lainnya. Maka dengan sendirinya masyarakat akan bergerak dan mengingkatkan. Bahkan ada juga yang langsung dibawa ke kelurahan agar diberikan sanksi. sanksinya bisa beragam, seperti ronda malam selama seminggu dan sejenisnya. ” Timpalnya.
Menurut Syaiful, dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan pada level tingkatan kelurahan, selama ini tidak pernah lepas dari prinsip gotong royong. Prinsip yang sebenarnya sudah menjadi tatanan kehidupan sosial di Kelurahan Dalam ataupun di KSB. Jadi sangat penting menggunakan pendekatan gotong royong dalam melakukan setiap kebijakan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, selain menjaga kebersihan lingkungan, ada 4 program utama pendekatan yang ditawarkan kepada masyarakat Kelurahan Dalam untuk percepatan pembangunan. Pertama, memaksimalkan pengelolaan administrasi dari tingkat RT sampai Kelurahan. Kedua, membangun komunikasi pemahaman yang sama antara agen Peliuk (PDPGR) dengan stackholder lainnya. Ketiga, yaitu gotong royong dan, Keempat adalah mengaktifkan SISKAMLING (Sistem Kemanan Lingkungan). .
“ada banyak manfaat selain kebersihan lingkungan ketika menggunakan 4 (empat) pendekatan program tersebut. Salah satunya adalah ketertiban umum atau keamanan lingkungan.”Tutupnya. (US.ArkiRadio)