ARKIFM NEWS

Diprivatisasi ?, Warga Tidak Bisa Maksimal Memanfaatkan Pulau Paserang

“Gili Balu yang merupakan gugusan pulau di sekitar Poto Tano adalah kekayaan alam yang tidak ternilai. Beberapa pulau di gugusan Gili Balu memang sudah dimanfaatkan, seperti Pulau Paserang yang dikelola oleh salah satu perusahaan swasta. Anehnya, kini warga setempat (warga Poto Tano) justru tidak bisa bebas memanfaatkan pulau tersebut”

Sumbawa Barat. Radio Arki- Pulau Paserang saat ini sudah dikelola salah satu perusahaan swasta, infrastruktur juga sudah mulai dibangun di pulau indah sebelah barat gugusan Gili Balu Poto Tano itu. Sayangnya, warga setempat merasa sangat asing di kawasan tersebut, karena kini kerap dihalang-halangi manajemen perusahaan swasta tersebut untuk beraktifitas.

“Mengenai Gili Balu, yaitu pulau pesareng. Kami sebagai penambang wisata disana (poto tano), selalu dihalangi oleh peruahaan, setiap kami membawa pengunjung ke Paserang.“ ungkap salah seorang warga Poto Tano, saat forum yasinan belum lama ini dikediaman Bupati Sumbawa Barat.

Menguatkan warganya, kepala Desa Poto Tano M. Nurhasan mengaku pernah mempertanyakan tentang keluhan warganya tersebut kepada perusahaan, dan meminta kepada pihak perusahaan untuk tidak menghalang halangi warga yang ingin beraktifitas di pulau tersebut.

“pernah kami koordinasi dengan manajemen untuk mempertanyakan dan meminta agar persuahaan jangan menghalang warga yang ingin beraktifitas di sana (Paserang). Karena bagaimanapun juga sangat penting bagi perusahaan untuk membangun kerjasama dan komunikasi yang baik dengan warga,” tegasnya.

Pulau Paserang mempunyai sejarah yang kuat dengan warga Poto Tano. Lanjutnya, untuk itu ada banyak aktifitas yang selama ini dilakukan warga Poto Tano di gugusan pulau tersebut, termasuk di dalamnya adalah Pulau Paserang, seperti memancing ataupun sekedar mengantarkan wisatawan yang ingin mengunjungi pulau tersebut.

“untuk apa investasi ratusan milyar, tetapi kepentingan kerjasama dengan warga setempat diabaikan.”Tukasnya.

sementara itu, wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin mengungkapkan, tengah mengusulkan agar Gili Balu bisa menjadi kawasan ekonomi khusus. Sehingga perusahaan yang saat ini sedang mengelola kawasan tersebut telah ditegaskan untuk senantiasa memperhatikan warga setempat.

“sebelumnya memang sudah kami tekankan agar (perusahaan) bekerjasama dengan warga setempat. Tetapi memang didalam ada banyak hambatan, pastinya yang paling penting adalah masyarakat adalah yang paling utama. Jadi kami akan panggil.” Tegasnya.

Sementara manajemen PT Nusantara Oriental Permai (PT NOP) yang berusaha dikonfirmasi belum memberikan keterangan apapun sampai berita ini dionlinekan.

Seperti diketahui, kawasan Gili Balu merupakan gugusan pulau yang mulai dilirik dan dikelola perusahaan swasta. Dua pulau dari gugusan Gili Balu yang mulai dikelola swasta adalah Pulau Paserang oleh PT Nusantara Oriental Permai (PT NOP), dan pulau Kenawa yang tengah mulai digarap PT Eco Solution Lombok (ESL). (Unang Silatang. Radio Arki)

 

Related posts

Dihadiri Menpora, Wabup Ikuti Penutupan Raimuna Nasional di Cibubur

ArkiFM Friendly Radio

Disnaker KSB ‘Diserbu’ Pencari Kerja

ArkiFM Friendly Radio

Satgas Covid-19 Desa Manemeng Bagi Bagi Masker, Sabun dan Vitamin C

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment