Foto : Ketum HMI Cabang Mataram, Andi Kurniawan saat menyampaikan sambutan
Mataram. Radio Arki – Kegiatan Latihan Kader II (LK II) intermediate training dan Senior Course (SC) resmi ditutup, di Aula BPSDM Provinsi NTB, Rabu malam (12/2).
Ketua Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Nusa Tenggara Barat, H. Didi Sumardi, SH yang hadir dalam penutupan LK II dan SC mengatakan, HMI mempunyai tanggung besar dalam mengawal pengelolan Negara dan Daerah. Salah satu langkah HMI dalam mengisi tanggungjawab seperti itu adalah, dengan meningkatkan kapasitas diri.
“Mempertajam kualitas diri dalam rangka menyiapkan kualitas organisasi. Hal ini juga akan berpengaruh pada kualitas pembacaan kita terhadap problem yang ada di daerah,” Kata Ketua KAHMI NTB yang juga ketua DPRD Kota Mataram tesebut.
H. Didi Sumardi juga mengucapkan kebanggaannya atas terselenggaranya forum kaderisasi. Dimana HMI Cabang Mataram mampu menggelar agenda kaderisasi LK II sebanyak dua kali dalam satu periodesasi kepengurusan, belum lagi ditambah dengan SC.
“Pengelolaan training ini akan mempunyai ukuran ke regenerasi selanjutnya. Tentunya dalam meletakkan kekuatan kualitas kaderasasi agar sama seperti apa yang dilakukan hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Mataram, Andi Kurniawan mengatakan, persiapan kegiatan LK kedua dimulai dengan pesimis dalam mengukur suksesi penyelenggaraan kegiatan selama satu minggu kedepan.
Tetapi karena HMI di bawa kendalinya beserta seluruh jajaran kepengurusan periode 2019- 2020 memiliki tagline Optimisme HMI. Hal inilah membuat dirinya tetap berusaha agar pelaksanaan latihan tersebut tidak stagnan ditengah perjalanan.
“Awalnya pesimis tapi karna itu tidak diajarkan di organisasi kita. Jadi tetap optimis. Di pengurusan kali ini, alhamdulillah kita telah sukses melaksanakan Lk II dan di tambah SC sebanyak dua kali,” ucapnya.
Sebagai informasi peserta LK II dan SC tersebut di ikuti peserta dari berbagai daerah.
“Peserta LK II sebanyak 39 peserta dan SC 13 peserta,” sebutnya.
Sementara Perwakilan Pemprov NTB, Salah satu Staf Alhi Gubernur NTB, H. Suruji menyarankan agar kader HMI tidak asal mengkritik sebelum mempelajari apa yang mesti di persoalkan ke penyelenggara pemerintah.
Dia bahkan menyoroti sering kali banyak Mahasiswa melakukan aksi demostrasi terkadang tidak subtatif, hanya asal-asalan.
“Jangan sampai HMI seperti umumnya yang di lakukan oleh mahasiswa biasanya asal demo dan teriak. Namun setelah kita tanya kembali apa di soal merekat terkadang bingung. Ini tentu tidak kita harapkan kepada semua kader HMI,” tandasnya. (MA. Radio Arki)