ARKIFM

5.000 Septic Tank di KSB Akan Disedot

Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), telah membagi puluhan ribu septick tank ramah lingkungan kepada masyarakat pada tahun 2017 dalam rangka peningkatan kualitas jamban.

Setiap sekali dalam tiga tahun harus disedot, karena kapasitasnya telah mencapai batas maksimal. Karena itu, tahun, Dinas PUPRPP menjadwalkan penyedotan setiap tahunnya dimulai dari tahun 2020.

Menurut petunjuk teknisnya, rentan waktu harus dilakukan penyedotan paling lama 3 tahun, karena masa itu saptick tank sudah penuh.

“Saptick tank dibagikan ke masyarakat mulai tahun 2017 sampai 2019, sehingga setiap tahunnya pasti akan dilakukan penyedotan ke rumah masing-masing,” kata Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Permukiman (PUPRPP), Burhanuddin Harahap, ST.

Untuk penyedotan kemungkinan akan dipungut biaya. Namun, dalam pungutan harus menggunakan peraturan Kepala Daerah yang sampai sekarang belum bisa dibahas karena terkendala adanya Covid-19.

Karena kondisi wabah Covid-19, semua anggaran kegiatan ditarik. Tapi apabila kondisi ini belum membaik, pasti akan menggunakan kebijakan lain, misalnya untuk sementara waktu akan digratiskan.

“Seperti sekarang ini masih digratiskan karena belum terjadwal. Kita masih menerima panggilan saja,” akunya.

Sedangkan untuk penampungan tinja yang disedot, Burhanuddin menyebutkan ada Instalasi Pengelola Lumpur Tinja (IPLT) dengan daya tampung perhari bisa sampai 30 kubik.

Selanjutnya tinja tersebut akan dikelola menjadi kompos yang bagus untuk penyubur tanaman. Meski demikian, untuk memaksimalkan pengelolaan IPLT pihaknya akan mengikuti latihan di pusat.

“Lagi-lagi karena kondisi ini terpaksa jadwalnya disesuaikan sampai kondisi membaik. Yang jelas, hasil kompos nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang tekhnisnya akan dirapatkan terlebih dahulu,” ujarnya.

Ditanya soal kekuatan armada yang hanya tersedia 2 unit apakah bisa maksimal dengan 5000 saptick tank Tahun 2017 yang akan disedot ?

Burhanuddin mengaku itulah yang masih dipikirkan. Sebab setiap armada hanya bisa mengangkut 4 hasil sedotan saptick tank dan maksimal rata-rata 4 kali dalam sehari. Artinya dalam sehari hanya mampu disedot 32 saptick tank untuk 2 armada.

“Bayangkan ada 5000 Sapticktank yang disedot, ini bisa memakan waktu selama setengah tahun,” akunya.

Melihat kondisi ini, Burhanuddin mengaku sudah mengajukan permohonan ke pusat saat acara AHL. Pusat pun berjanji akan memprioritaskan untuk bantuan armada bagi KSB, mengingat salah satu daerah yang sukses memasang Saptictank peningkatan kualitas jamban dengan progres 100 persen. (*/Enk. Radio Arki)

Related posts

Ada 23 Desa Di Sumbawa Barat Belum Memiliki BUMDes

ArkiFM Friendly Radio

Program Rumah Bangun Baru Diperuntukkan Untuk Tangani Backlog

ArkiFM Friendly Radio

RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Buka Layanan Klinik Jantung

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment