Foto: Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, Abdurrahman, S.IP.,M.Si. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Survei menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas didominasi pelajar. Menurut data tahun 2017 pada Direktorat Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri mencatat, terdapat 19.681 orang usia 15 hingga 19 tahun menjadi korban kecelakaan Lalu Lintas dan meningkat menjadi 23.276 orang pada tahun 2018.
Melihat fakta dilapangan, Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), tidak ada henti-hentinya mensosialisasikan agar anak anak dan remaja dibawah umur untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor. Hal tersebut mengingat resiko kecelakaan lalulintas bagi anak anak relatif tinggi.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan KSB, H. Abdul Hamid, S.Pd.,M.Pd melalui Kabid Lalu Lintas dan Angkutan, Abdurrahman, S.IP.,M.Si kepada arkifm.com, belum lama ini.
Untuk memaksimalkan sosialisasi kepada anak anak, khususnya pelajar, Dinas Perhubungan menelurkan program ‘KSB Tabe’. Dimana sosialisasi program ‘KSB Tabe’ kedepannya akan dilakukan secara door to door. “KSB Tabe’ atau program KSB Tanpa Anak Berkendara bertujuan meminimalisir terjadinya pelanggaran dan kecelakaan berlalu lintas yang melibatkan pelajar”, terang Abdurrahman.
Dalam program ‘KSB Tabe’, Dishub memberikan edukasi kepada para pelajar agar tidak mengendarai kendaraan bermotor bagi anak di bawah umur. Peran serta orang tua tentu sangat diperlukan, dalam mengedukasi keselamatan transportasi untuk mencegah kecelakaan pada anak-anak.
“Fenomena pengendara kendaraan bermotor di bawah umur merupakan salah satu masalah penting. Oleh karenanya, sinergitas dengan orang tua dengan pemerintah menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan”, ujarnya.
Secara teknis, peran orang tua dapat dilihat dari bagaimana mengantar anaknya ke sekolah. Dan ini penting bagi orang tua untuk meluangkan waktunya mengantar dan menjemput anaknya ketika berangkat ke sekolah.
“Ketika orang tua sudah maksimal melarang anaknya mengendari kendaraan bermotor, ditambah lagi dengan sosialisasi program ‘KSB Tabe’ secara massif di sekolah sekolah, maka kecelakaan lalu lintas bisa kita tekan dengan maksimal”, tandasnya. (Enk. Radio Arki)