Foto: Bupati saat memberikan sambutannya dihadapan anggota DPRD KSB. (Ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM pada rapat paripurna istimewa ke I masa sidang 2021, menyampaikan beberapa capaian yang berhasil diraih oleh Pemda KSB pada periode kepemimpinan Musyafirin dam Fud Syaifuddin periode pertama.
Mengawali sambutannya, Bupati menjelaskan bahwa, kepemimpinan periode pertama hanya memiliki waktu efektifnya 1,5 tahun dalam kondisi normal. Sisanya dihadapkan dengan bencana besar yaitu, dampak gempa dengan penanganan rumah warga dan infrastruktur lainnya yang rusak. Belum lagi dihadapkan dengan wabah covid-19 yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir.
Meski kondisi demikian, banyak hal yang sudah tercapai, dimana pemerintah daerah fokus dan telah mampu memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan, dengan indikator makro pembangunan daerah antara lain, menurunnya angka kemiskinan daerah, dimana pada tahun 2016 angkanya mencapai 16,50 % menjadi 13,34 % pada tahun 2020, atau terjadi penurunan sebesar 3,16 %.
Selanjutnya, sambung Bupati, pada indikator pertumbuhan ekonomi daerah yang diindikasikan dengan pertumbuhan pdrb non tambang pada tahun 2015 sebesar 5,09% menjadi 5,2% pada tahun 2019. Kemudian selaras dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi, indikator pendapatan perkapita penduduk berdasarkan pdrb non tambang dalam empat tahun terakhir (2016-2019) terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2016 nilainya mencapai 24,6 juta rupiah menjadi 29,056 juta rupiah pada tahun 2019.
Pada indikator pembangunan manusia (ipm), beber Bupati, terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir (2016-2020), dimana pada tahun 2016 angka ipm kita pada posisi 69,26 point mengalami peningkatan menjadi 71,63 point pada tahun 2020. Bahkan sejak tahun 2017 kita sudah berada pada posisi ipm kategori tinggi bersama Kota Mataram dan Kota Bima di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
“Kebijakan daerah melalui Program Daerah Pemberdayan Gotong Royong (PDPGR) telah memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam pencapaian indikator makro daerah tersebut,” kata Bupati.
Meski banyak capaian tang diraih, Bupati mengaku bahwa banyak program yang perlu disempurnakan. Hal tersebutlah yang akan diteruskan dan dirumuskan dalam tujuh isu strategis pada periode kedua ini.
“Kami merumuskannya kedalam tujuh isu strategis yaitu pertama soal kemiskinan. Kedua, kualitas dan daya saing sumber daya manusia. Ketiga, pengangguran terbuka. Keempat, tata kelola pemerintahan daerah. Kelima, kemandirian pangan. Keenam, peningkatan pengelolaan destinasi pariwisata. Ketujuh, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Ketujuh aspek tersebut menjadi tantangan pembangunan daerah periode 2021-2026 yang akan datang,” tutur Bupati.
Bupati juga berjanji, bahwa dirinya dan wakil bupati, serta jajaran pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan bekerja lebih giat lagi. “Tantangan kedepan tentu lebih berat, roda pembangunan harus dipacu sekencang mungkin, aral dan rintangan sudah pasti menanti. Tetapi kami yakin dengan kebersamaan dari kita semua, serta tetap pada prinsip ikhlas, jujur, sungguh-sungguh, pasti bisa kita lewati dengan baik,” tandas Bupati. (Rls. Radio Arki)