Foto: Komisaris Independen BSI, Arief Rosyid Hasan dan Moderator Webinar Roy Marhandra. (ist)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (PD MES) Kabupaten Sumbawa Barat menggelar Webinar Nasional pada hari sabtu/13/03 Pkl. 14.00 Wita bertajuk Ikhtiar Pengembangan Ekonomi Syariah Menuju Negeri Baldatun Toyyibatun Warabbun Gafur.
Kegiatan yang diselenggarakan melalui zoom meeting tersebut, dihadiri oleh pengurus PD MES Sumbawa Barat, PW MES NTB, PD MES Kabupaten/Kota se-NTB, Mahasiswa, para penggiat masyarakat anti riba, dan beberapa lembaga ekonomi syariah.
Bertindak sebagai pemateri, H. Amir Syarifuddin, S.Pd.,ST.MM selaku Sekretaris Umum PD MES Sumbawa Barat, Andi Supiandi dari PW MES NTB, dan Drg. Arif Rosyid Hasan, M.KM, Komisaris Independent Bank Syariah Indonesia (BSI). Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, ST.
Dalam laporannya, Amir Syarifuddin menyampaikan bahwa, PD MES KSB saat ini baru berumur lima bulan. Saat ini sudah ada beberapa langkah kerja yang sudah dimulai, seperti pengumpulan data dan informasi terkait aktifitas ekonomi syariah di Kabupaten Sumbawa Barat, konsolidasi organisasi, dan yang dilaksanakan hari ini yaitu Webinar Nasional Masyarakat ekonomi Syariah.
Ia menerangkan bahwa, memang di KSB sekarang masih banyak berlangsung praktek riba, terutama pada pedagang kecil masih dililit oleh hutang yang dimainkan oleh para rentenir. Diungkapkan Amir bahwa, rentenir yang bermain di KSB sekarang bukan saja yang berada di dalam KSB, tetapi juga yang datang dari luar KSB menawarkan pinjaman yang menggiurkan bagi para pedagang kecil, yang ujung-ujungnya juga menyengsarakan para pedagang kecil tersebut.
“Informasi tersebut sudah lama beredar di dalam masyarakat, menjadi kegelisahan masyarakat terutama para pedagang kecil. Saat ini juga, sudah ada beberapa bidang di PD MES Sumbawa Barat yang nantinya memiliki peran di dalam masyarakat. Dimana bidang tersebut, berupaya untuk mengurangi praktek riba ditengah-tengah masyarakat KSB,” terang Amir.
Sementara itu, Mewakili Bupati Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, ST.,M.Si menyebut bahwa, MES memiliki posisi strategis dalam membangun pondasi ekonomi syariah di Kabupaten Sumbawa Barat. “Kita akui bahwa di Kabupaten Sumbawa Barat masih banyak praktek-praktek ekonomi non syariah yang berlangsung ditengah masyarakat. Oleh karenanya, saya berharap kepada MES KSB agar dapat bersinergi dengan berbagai pihak untuk menata perekonomian di KSB menuju ekonomi yang berbasis syariah,” ungkap Amar.
Amar juga menekankan bahwa, keberadaan MES KSB nantinya diharapkan dapat memberikan pemahaman, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan ekonomi syaraiah dalam transaksi ekonomi masyarakat KSB. Pemerintah daerah dalam hal ini akan mensuport penuh upaya-upaya yang dilakukan oleh PD MES Sumbawa Barat.
Dalam webinar yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut, terjadi diskusi yang alot antara pemateri dan peserta seminar. Diantaranya peserta dengan nama rival dan Iskandar, mencoba mengungkap praktek rentenir yang saat ini berlangsung di Kabupaten Sumbawa Barat. Mereka mengupas praktek yang berlangsung dilapangan dan meminta agar keberadaan MES KSB memiliki aksi nyata di lapangan.
Terkait dengan praktek Riba yang saat ini mencengkram para pedagang kecil, Andi Supiandi dari PW MES NTB menerangkan bahwa, saat ini sudah berlangsung program MAWAR EMAS (Melawan Rentenir Berbasis Masjid) kerjasama antara Pemprop NTB dengan PW MES NTB. Program tersebut sebagai wujud nyata melawan praktek riba ditengah masyarakat. Dengan pinjaman tanpa Bunga yang dapat diakses melalui Bank NTB syariah yang ada di Kabupaten/Kota masing-masing, para pedagang kecil dapat memiliki modal untuk berusaha tanpa ada kekhawatiran membayar bunga, terang Andi.
Sementara itu, Arif Rosyid Hasan Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) yang juga ketua Pemuda Dewan Masjid Indonesia memberikan gambaran tentang kebijakan ekonomi syariah yang saat ini berlangsung di Indonesia. Disebutkannya bahwa, pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia sekarang mengalami kemajuan. Ini sebagai wujud dari keberpihakan pemerintahan Jokowi maruf amin terhadap pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Disebutkan Arif bahwa, berbagai kebijakan yang diambil, berkorelasi positif dengan langkah-langkah yang saat ini diambil oleh ketua MES Indonesia Bapak Erik Thohir dan juga didukung berbagai kebijakan Bapak Bahlil Lahadia kepala BKPM, serta berbagai stakeholder lainnya untuk pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Ia berharap agar kebijakan yang berlaku ditingkat nasional segera disambut oleh pengurus PD MES di daerah daerah, termasuk di Sumbawa Barat, sehingga pembangunan ekonomi syariah di Kabupaten Sumbawa Barat dapat membuahkan hasil yang terbaik untuk masyarakat. (Red)