ARKIFM NEWS

Diduga Salah Diagnosa, Kondisi Seorang Pasien Di RSUD AS-Syifa Kritis

“Diagnosa dalam ilmu kedokteran mempunyai fungsi penting sebelum dilakukan penanganan pengobatan terhadap sebuah penyakit. Kesalahan diagnosa bahkan dapat berujung fatal terhadap pasien.”                           

Sumbawa Barat. Radio Arki-  Jawariah (45) , warga desa Benete kecamatan Maluk harus dirujuk ke Rumah Sakit di Mataram, karena kondisinya semakin kritis setelah mendapat penanganan di RSUD As-Syifa Sumbawa Barat. Hal tersebut diduga, berawal dari kesalahan diagnosa otoritas medis setempat, yang mengindikasikan bahwa pasien hanya terkena penyakit usus buntu. Namun setelah mendapat penangan operasi, ternyata baru diketahui pasien tersebut justru terkena penyakit tumor di dalam perut.

Menanggapi hal tersebut, keluarga korban, Jabir (46) mengungkapkan, sangat menyayangkan pola penangan medis di RSUD As-Syifa. Karena pihak rumah sakit tidak memiliki ukuran yang jelas untuk melakukan diagnose terhadap penyakit keluarganya tersebut.

“ini preseden buruk, kami sangat sayangkan!. karena dokter di RSUD As-Syifa justru menangani keluarga kami seperti ini.” Tegasnya, saat dikonfirmasi www.arkifm.com via seluler, Jumat (9/6) sore kemarin.

Dijelaskan, keluarganya atas nama Jawariah (45), pertama mengeluhkan sakit di bagian perut, yang kemudian dibawa ke dokter praktek setempat. Hasil penanganan tersebut, dokter mengindikasikan bahwa yang bersangkutan terkena usus buntu, sehingga harus ditangani lebih lanjut. Setelah itu, pihak keluarga, langsung membawa Jawariah ke puskesmas setempat yang kemudian harus dirujuk ke RSUD AySyifa Sumbawa Barat untuk bisa dioperasi, karena diindikasikan terkena usus buntu.

“kami tidak tahu bagaimana standar penangan di RSUD ini. Karena keluarga kami sekarang semakin kritis.” Tukasnya.

Sementara itu,Direktur RSUD Asyifa Sumbawa Barat, dr. Carlof mengungkapkan bahwa, pihak RSUD telah menangani pasien atas Jawariah sesuai dengan standar pelayanan yang ada. Tetapi karena keterbatasan sarana dan prasarana yang ada, jadi baru diketahui bahwa pasien terkena tumor, bukan usus buntu. Untuk itu, ototiritas medis di RSUD As-Syifa memutuskan bahwa penananan operasi Jawariah tidak dilanjutkan, dan harus segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi, di Mataram.

“Awalnya memang dia (Jawariah) dinyatakan usus buntu, selanjutnya dioperasi. Setelah dioperasi, baru diketahui (pasien) bukan usus buntu, tetapi ada tumor. Maka karena diluar batas kemampuan tim medis kami, jadi diputuskan untuk dihentikan penanganannya atau harus dirujuk.” Jelasnya, Jumat (9/6) kemarin.

“Dari pemeriksaaan awal kondisi pesien mengarah ke usus buntu, dan tidak ada tanda tanda tumor. Memang sangat sulit untuk mendeteksi penyakit sepert ini. Dan kami sudah berbuat maksimal.” Tutup Carlof.

Dari informasi terakhir yang berhasil dihimpun media ini, Jawariah (45) saat ini tengah ditangani oleh otoritas medis untuk dioperasi di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, di Mataram. (Unang Silatang. Radio Arki)

Related posts

Bimtek Saksi Peserta Pemilu, Bawaslu Kota Mataram Harap Saksi Bisa Sinergi dengan PTPS

ArkiFM Friendly Radio

 Di Balik Keputusan Mencadangkan Sanchez di Anfield

DP2KBP3A KSB Beri Edukasi Stunting Kepada Aparat TNI

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment