Sumbawa Barat. Radio Arki – Sebanyak 8 ekor hewan ternak terdiri dari 5 ekor Sapi dan 3 ekor Kerbau mati mendadak dalam seminggu terakhir. Matinya hewan ternak milik warga Seloto itu, diduga akibat terpapar limbah dari aktifitas tambang ilegal di Jorok Liang Desa Seloto.
Lokasi tambang mineral dengan metode perendaman itu, diketahui persis berada di wilayah perbukitan yang simetris dengan areal persawahan, peternakan dan Danau Lebo Taliwang.
“Kami menduga akibat limbah tambang Jorok Liang Seloto. Apalagi seminggu terakhir intensitas curah hujan cukup tinggi, dimana lumpur dari bukit lokasi tambang masuk ke areal peternakan milik warga,” kata Tokoh Pemuda Desa Seloto, Adeni Muhadi Saputra, Selasa (2/11).
Adeni menjelaskan, dampak buruk adanya tambang ilegal di Jorok Liang Desa Seloto, jauh hari telah disadari oleh warga setempat. Warga bahkan menggelar protes dan aksi besar besaran, lantaran longsoran lumpur dari lokasi tambang merusak areal persawahan milik warga.
“Kini imbasnya sudah meluas, hingga pencemaran dan berdampak pada ternak warga. Ini sudah jelas jelas merusak,” tegas Adeni.
Saat ini, kata Adeni, pihaknya tengah menyiapkan dokumen dokumen pendukung untuk dibawah ke Jakarta, guna memasukkan laporan ke Mabes Polri, serta kementerian terkait. Langkah itu terpaksa ia ambil, lantaran pihak yang berwenang diduga melakukan pembiaran terhadap aktifitas tersebut.
“Saya sudah coba berbagai cara berbulan bulan, namun tetap saja beroperasi. Jadi dalam waktu dekat, insyaallah saya akan ke Jakarta. Tapi sebelum itu, saya bersama warga akan menggelar aksi demonstrasi besar besaran di lokasi tambang hari Kamis depan,” ucap Adeni.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KSB, Slamet, SP.,MM yang berusaha dihubungi via seluler terkait dugaan pencemaran lingkungan di Desa Seloto, belum memberikan keterangan apapun. (Red)
Petani Sedih Sawahnya di Jorok Liang Seloto Terendam Lumpur Gunung
Tegas! Warga Desak Tambang di Jorok Liang Seloto Ditutup