“kepolisian Republik Indonesia dalam beberapa minggu terakhir di sejumlah daerah mendapat teror. Rangkaian teror itu disinyalir dilakukan oleh beberapa paham radikalisme yang belakangan mulai meluas di Indonesia.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Sejumlah teror kepada polisi belakangan mulai mengkhawatirkan, tercatat setidaknya ada tiga kali teror terhadap polisi yang terjadi dalam dua minggu terakhir di beberapa daerah. Berbeda dengan Sumbawa Barat, kepala kepolisian resor Sumbawa Barat, AKBP Andy Hermawan, S.Ik justru menanggapi santai isu tersebut, dan memastikan bahwa belum ada paham radikalisme di Sumbawa Barat.
“alhamdulillah di Sumbawa Barat masih kondusif. Ini berkat sinergi kita dengan masyarakat, melalui Bhabinkamtibmas kita tetap menghimbau agar masyarakat kita lebih waspada terhadap potensi ajakan radikalisme di Sumbawa Barat.”ujarnya, usai menggelar acara peringatan HUT Bhayangkara ke-71, di Mapolres Sumbawa Barat, Senin (10/7) siang tadi.
“ semua ajaran yang mengajak kepada kekerasan itu tetap saja tidak benar. Karena negara kita dibangun dari kebhinekaan, dari berbagai suku dan berbagai agama. Jangan sampai ada yang menyudutkan agama tertentu.” Tegasnya.
Menurut Perwira tinggi yang mempunyai hobby bermusik tersebut, pola kemitraan dengan masyarakat harus diperkuat. Karena sangat terbatas ruang kepolisian untuk mengawasi hal tersebut. Apalagi hal tersebut juga menjadi menjadi visi Kapolri, yaitu menjadikan kepolisian sebagai institusi yang profesional, modern dan dipercaya masyarakat.
“prinsip kami adalah memperkuat kemitraan dengan masyarakat. Dan alhamdulillan sejauh ini cukup berhasil, sehingga membuat daerah ini kondusif dan jauh dari teror teror seperti terjadi di daerah lain.”tukasnya. (Unang Silatang. Radio Arki)